Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bentrokan Sengit di Jabalia Gaza Saat Brigade Qassam dan Quds Menangkis Invasi Israel

Bentrokan sengit terjadi di Jabalia, Gaza, saat Brigade Qassam dan Quds menangkis invasi Israel.

Editor: Muhammad Barir
zoom-in Bentrokan Sengit di Jabalia Gaza Saat Brigade Qassam dan Quds Menangkis Invasi Israel
Dok. Al-Quds via Twitter @PalestinChron
Brigade Al-Quds mengumumkan terlibat bentrokan dari jarak dekat dengan pasukan Israel di gang kamp Jabalia. 

Bentrokan Sengit di Jabalia Gaza Saat Brigade Qassam dan Quds Menangkis Invasi Israel

TRIBUNNEWS.COM- Bentrokan sengit terjadi di Jabalia, Gaza, saat Brigade Qassam dan Quds menangkis invasi Israel.

Israel berupaya melaksanakan rencana jenderal cadangan Giora Eiland untuk mengusir paksa semua warga Palestina dari Gaza utara

Perlawanan Palestina terus berlanjut dengan memerangi pasukan Israel di kamp Jabalia di Gaza utara pada 7 Oktober, saat Israel melanjutkan pembantaian dan pembersihan etnis terhadap 300.000 warga Palestina yang tersisa di utara daerah kantong tersebut.

Pada hari Senin, sedikitnya 10 warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka setelah artileri Israel menembaki sekelompok orang di dekat stasiun Abu Qamar di kamp Jabalia di Jalur Gaza utara.

Jerusalem Post melaporkan pada hari Minggu bahwa tentara Israel berupaya mengusir puluhan ribu warga sipil Palestina dari Gaza utara di tengah invasi Jabalia, invasi keempatnya ke kamp tersebut sejak dimulainya Perang Israel-Hamas.

Sekelompok ratusan perwira cadangan tingkat menengah, yang dipimpin oleh mantan kepala Dewan Keamanan Nasional Giora Eiland, telah mendorong dalam beberapa bulan terakhir untuk "evakuasi lengkap Gaza utara" untuk mencapai tekanan yang diinginkan pada kepala Hamas Yahya Sinwar agar menyerah.

Berita Rekomendasi

Post mengatakan bahwa "Tindakan IDF pada hari Minggu tampaknya merupakan posisi tengah untuk memindahkan sebagian besar dari 150.000–250.000 warga sipil Palestina keluar dari Gaza utara tanpa mengikuti 'sepenuhnya' rencana Eiland."

“Atau, langkah ini bisa menjadi langkah awal menuju evakuasi bertahap dan perlahan di seluruh wilayah Gaza utara, tetapi dengan gerakan yang lebih lambat untuk mengurangi pertentangan global, terutama dari AS,” imbuh Post .

Anggota komunitas pemukim Yahudi Israel telah bertahun-tahun mendorong terjadinya perang di Gaza untuk membersihkan jalur tersebut dari 2,3 penduduk Palestina, mencaploknya ke Israel, dan membangun pemukiman Yahudi di atas reruntuhan rumah dan kota Palestina yang hancur.


Sementara itu, Brigade Al-Quds, sayap bersenjata Jihad Islam Palestina (PIJ), mengumumkan para pejuangnya terlibat dalam bentrokan bersenjata dengan unit infanteri Israel yang berusaha menyusup ke area Blok 2 di kamp Jabalia.

Brigade Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengatakan para pejuangnya terlibat dalam "bentrokan sengit dari jarak nol dengan pasukan musuh yang menembus bagian barat kamp Jabalia di Jalur Gaza utara, menewaskan dan melukai banyak dari mereka."

Kelompok itu mengumumkan telah menargetkan tank Merkava Israel dengan peluru artileri di daerah Al-Qassasib di tengah kamp Jabalia dan telah meluncurkan roket ke pemukiman Israel di sekitar Gaza, termasuk Sderot, Nir Am, dan lainnya.

Tentara Israel memulai serangan barunya terhadap Jabalia Sabtu malam dengan mengepung kamp tersebut dan mengeluarkan perintah evakuasi bagi seluruh warga Palestina di Gaza utara, termasuk Kota Gaza.

Pada hari Minggu, serangan Israel menewaskan 19 orang di sebuah Masjid di Jabalia, serta jurnalis berusia 19 tahun Hassan Hamad, dalam serangan pesawat nirawak yang ditujukan ke rumahnya. Menurut jurnalis Palestina Maha Hussaini, Hamad telah menerima ancaman dari militer Israel beberapa hari sebelum kematiannya.


SUMBER: THE CRADLE

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas