Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Takut Dirudal Iran, Negara Arab Pilih Netral Janji Tak Akan Dukung Serangan Israel

Negara Teluk Arab menegaskan bahwa pihaknya akan bersikap netral di tengah panasnya konflik antara Teheran dan Israel.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Takut Dirudal Iran, Negara Arab Pilih Netral Janji Tak Akan Dukung Serangan Israel
Kantor Berita Bahrain
Negara-negara Teluk Arab GCC yang terdiri dari Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Arab Saudi, Oman, Qatar, dan Kuwait menegaskan bahwa pihaknya akan bersikap netral di tengah panasnya konflik antara Teheran dan Israel. 

TRIBUNNEWS.COM - Negara-negara Teluk Arab menegaskan bahwa pihaknya akan bersikap netral di tengah panasnya konflik antara Teheran dan Israel.

Pernyataan itu dilontarkan para menteri dari negara-negara Teluk Arab GCC yang terdiri dari Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Arab Saudi, Oman, Qatar, dan Kuwait.

Dalam pertemuan yang digelar para menteri GCC dengan negara-negara Asia di Doha Qatar pada awal pekan ini, mereka meyakinkan kepada Iran tentang kenetralan mereka.

Sikap tersebut diambil menandai kekhawatiran terkait adanya kekerasan yang lebih luas yang dapat mengancam fasilitas minyak mereka.

Sebelum pernyataan ini dilontarkan, sejak tahun 2019 lalu negara teluk termasuk Arab Saudi telah waspada terhadap serangan Iran terhadap fasilitas minyak di kilang utamanya di Abqaiq menyumbang lebih dari 5 persen pasokan minyak global.

Untuk mencegah serangan Iran, Arab Saudi bahkan melakukan pemulihan hubungan politik dengan Teheran selama beberapa tahun terakhir.

Cara itu diambil untuk membantu meredakan ketegangan regional di tengah gejolak perang di Timur Tengah.

Berita Rekomendasi

Iran sejauh ini tidak mengancam akan menyerang fasilitas minyak di kawasan Teluk Arab.

Namun Teheran telah memperingatkan jika para pendukung Israel nekat melakukan intervensi, maka kepentingan mereka di kawasan akan menjadi sasaran.

"Negara-negara Teluk berpikir tidak mungkin Iran akan menyerang fasilitas minyak mereka, tetapi Iran memberikan petunjuk bahwa mereka mungkin akan menyerang dari sumber-sumber tidak resmi.Itu adalah alat yang dimiliki Iran untuk melawan AS dan ekonomi global," kata Ali Shihabi, seorang komentator Saudi yang dekat dengan Royal Court, dikutip Middle East Monitor.

Baca juga: Ancam Israel agar Tak Uji Tekad Iran, Menlu Araghchi: Respons Kami Akan Lebih Kuat

Iran Peringatkan Sekutu Israel Tak Melakukan Intervensi

Pasca konflik antara Teheran dengan Tel Aviv memanas, Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi melontarkan peringatan langsung kepada sekutu Israel termasuk Amerika Serikat (AS) agar tidak melakukan intervensi dalam bentuk apa pun.

Peringatan tersebut disampaikan melalui Kedutaan Besar Swiss di Teheran, yang bertindak sebagai perantara.

"Kami telah memperingatkan pasukan AS untuk menarik diri dari masalah ini dan tidak melakukan intervensi," kata Araghchi kepada televisi pemerintahb Iran.

Dalam kesempatan itu Araghchi menegaskan serangan apa pun yang menargetkan infrastruktur Iran pasti akan dibalas oleh Teheran.

Ia pun menyatakan bahwa Iran akan selalu mendukung Palestina sampai wilayah itu berhasil mendirikan negara mereka sendiri.

Iran Beri Sinyal Lanjutkan Serangan

Tak hanya AS, Menlu Iran Abbas Araqchi juga turut memperingatkan adanya serangan balas dendam kepada Israel, apabila negara zionis itu menargetkan serangan ke infrastruktur minyak Iran.

"Kami merekomendasikan rezim Zionis jangan mencoba menguji resolusi dari Republik Islam (Iran)," kata Arraqchi seperti dikutip dari Reuters.

"Rudal kami dapat mencapai semua sisi mereka. Kami akan menanggapi setiap serangan terhadap institusi atau infrastruktur kami," imbuhnya.

Ancaman ini dilontarkan setelah Pada 1 Oktober lalu, Iran menembakkan sekitar 200 rudal balistik dan hipersonik ke Israel.
 
Iran mengklaim serangan itu 90 persen sukses mengenai target sasaran, termasuk sistem pertahanan canggih Israel, Iron Dome, dan pangkalan udara Israel Nevatim.

Sejauh ini pemerintah Israel tak mengungkap apakah ada korban jiwa akibat serangan roket Iran.

Namun serangan tersebut telah membuat sirine peringatan berbunyi di penjuru Israel termasuk di Yerusalem, tepat setelah adanya peluncuran proyektil dari Lebanon.

Memicu kepanikan hingga militer setempat mendesak penduduk Israel wilayah selatan dan tengah untuk segera memasuki ruang perlindungan sampai instruksi lebih lanjut diberikan.

(Tribunnews.com/ Namira Yunia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas