Netanyahu Yakin Bunuh Calon Pemimpin Hizbullah Hashem Safieddine, tapi Tak Ditemukan Jasadnya
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu meyakini pasukannya telah membunuh calon pemimpin Hizbullah, Hashem Safieddine dalam serangannya di Lebanon
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti
Seperti Nasrallah, Safieddine mengenakan sorban hitam yang menandakan statusnya sebagai sayyed, atau keturunan Nabi Muhammad. Ia memiliki kemiripan fisik yang kuat dengan Nasrallah.
Ia berasal dari keluarga Syiah Lebanon terkemuka, dan lahir di wilayah selatan negara yang mayoritas penduduknya beragama Syiah.
Safieddine belajar di seminari agama di Kota Qom, Iran sebelum kembali ke Lebanon pada tahun 1990-an untuk mengemban tanggung jawab kepemimpinan dalam kelompok tersebut.
Dia menjalin hubungan kuat dengan pendukung Hizbullah di Iran.
Putranya, Rida, menikah dengan putri mendiang jenderal Iran Qassem Soleimani, kepala Pasukan Quds Garda Revolusi Iran hingga ia terbunuh oleh serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad pada tahun 2020.
Baca juga: Serang Beirut, Israel Klaim Tewaskan Komandan Senior Hizbullah Suhail Hussein Husseini
Saudaranya, Abdullah, menjabat sebagai perwakilan Hizbullah di Teheran.
Sebagai kepala dewan eksekutif, Safieddine memainkan peran yang oleh sebagian orang disamakan dengan peran perdana menteri suatu pemerintahan, yang bertanggung jawab atas berbagai lembaga Hizbullah yang terlibat dalam perawatan kesehatan, pendidikan, kebudayaan, dan konstruksi, serta kegiatan lainnya.
Ia memimpin upaya untuk membangun kembali wilayah pinggiran selatan Beirut yang dikuasai Hizbullah setelah kelompok itu berperang dengan Israel pada tahun 2006, ketika sebagian besar wilayah itu dihancurkan oleh serangan udara Israel.
Dalam pidatonya pada tahun 2012, Safieddine mengatakan bahwa rekonstruksi pascaperang telah menjadi "kemenangan baru" atas Israel.
(Tribunnews.com/Whiesa)