Penggerebekan di Hebron Berujung Tragis, Aktivis Palestina Tewas Dianiaya Pasukan Israel
Aktivis Palestina, Ziad Abu Ehlayyel dilaporkan tewas akibat serangan brutal yang dilakukan oleh pasukan Israel (IDF).
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Aktivis Palestina, Ziad Abu Ehlayyel dilaporkan tewas akibat serangan brutal yang dilakukan oleh pasukan Israel (IDF).
Sebelumnya, IDF diketahui melakukan penggerebekan di Hebron, Tepi Barat pada Senin (7/10/2024), pagi.
Rumah akitivis Palestina berusia 66 tahun yang terletak di kota Dura menjadi salah satu target penggerebekan IDF.
Menurut sumber setempat, pasukan pendudukan Israel menyerbu rumah aktivis tersebut.
Tidak hanya itu, pasukan Israel terlihat memukuli Ehlayyel dengan brutal, dikutip dari Palestine Chronicle.
Hingga akhirnya Abu Ehlayyel tidak sadarkan diri.
Abu Ehlayyel mengalami luka parah akibat serangan brutal Israel.
Ia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Dura.
Namun sayangnya, ia dilaporkan meninggal karena luka parahnya setelah sampai di RS.
Abu Ehlayyel adalah tokoh masyarakat yang dihormati.
Ia telah menjadi sasaran beberapa serangan oleh pasukan pendudukan Israel selama penggerebekan sebelumnya di kota tersebut.
Sebelumnya, Abu Ehlayyel pernah memohon kepada tentara Israel agar mereka berhenti menembak anak-anak Palestina.
Baca juga: Serangan Udara Israel di Kedai Kopi Tepi Barat Tewaskan 20 Warga Palestina, Termasuk Balita 3 Tahun
Hal tersebut terlihat dalam rekaman video yang dibagikan oleh Quds News Network.
Ia menuntut jawaban dari Israel yang selalu menargetkan anak-anak.
Tidak hanya itu, ia juga meminta kepada mereka untuk segera melakukan perdamaian.
“Kami tidak ingin kalian menembak siapa pun, kami tidak ingin kalian membunuh siapa pun; ini adalah prosesi damai, mengapa kalian terus menembaki mereka? Mengapa kalian tidak menghentikan para pemukim kalian untuk menyerang kami?," katanya dalam video tersebut, dikutip dari Middle East Monitor.
Remaja Berusia 12 Tahun di Tepi Barat Tewas akibat Serangan Israel
Seorang anak Palestina berusia 12 tewas karena serangan Israel pada hari Senin (7/10/2024).
Remaja bernama Hatem Ghaith ini ditembak di bagian perut oleh peluru tajam yang ditembakkan oleh pasukan Israel, dikutip dari Wafa.
Tidak hanya itu, 8 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Israel.
Salah satunya adalah seorang wartawan yang meliput penggerebakan di Tepi Barat.
Ia adalah Ishaq al-Khisbah yang harus dirawat di rumah sakit karena luka yang dideritanya, dikutip dari Palestine Chronicle.
Pasukan Israel juga menahan dua warga Palestina setelah memukuli mereka dengan kejam.
Sehingga jumlah total orang yang ditahan di daerah itu sejak Senin dini hari menjadi 16 orang.
Ketegangan Meningkat di Tepi Barat
Ketegangan kembali meningkat di Tepi Barat, terutama ketika Israel sekarang menganggap Tepi Barat sebagai medan perang pada bulan September.
Badan Pengungsi dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA) mengatakan bahwa minggu pertama bulan September merupakan minggu “paling mematikan” bagi warga Palestina di Tepi Barat sejak November tahun lalu.
Sejak 7 Oktober 2023, jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Tepi Barat sebanyak 742 orang.
Lebih dari 6.200 warga Palestina di Tepi Barat terluka.
Sekitar 11.100 warga Palestina di Tepi Barat ditahan paksa oleh IDF.
Selain jatuhnya korban jiwa, kerusakan signifikan juga terjadi pada infrastruktur kota-kota seperti Jenin, Tulkarm, Nablus, dan Tubas.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Hebron, Tepi Barat dan Konflik Palestina vs Israel