Tentara Israel di Golan Menangis, Takut Mandi Malam Hari, Tak Punya Perlindungan dari Drone Irak
Tentara Israel di Dataran Tinggi Golan tak punya perlindungan dari serangan drone milisi Irak.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM – Tentara Israel di Dataran Tinggi Golan dilaporkan "menangis" karena tak punya perlindungan untuk menghadapi serangan pesawat nirawak atau drone yang datang dari Irak.
Mereka mengkritik pedas Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang tidak memberikan perlindungan memadai dari drone itu.
Media Israel bernama Walla menyoroti hal itu dalam artikelnya yang berjudul "Tangisan Tentara Israel di Golan: Kami Tak Punya Perlindungan dari Drone Irak".
Menurut para tentara Israel, hampir setiap malam mereka menerima peringatan atau instruksi sehingga harus begadang pada malam hari di tempat perlindungan. Gara-gara itu, mereka mengalami keletihan.
"Karena kemampuan penangkisan ancaman itu rendah. Jadi, mereka lebih suka kami berada di sini," kata salah satu tentara.
"Tetapi, kalian tak bisa tidur. Kami bangun pagi hari dan terus bekerja, tetapi semuanya lelah."
Bahkan, kata dia, beberapa tentara takut mandi pada malam hari karena bisa jadi ada alarm peringatan saat mandi.
"Bagi kami, tak jelas apa yang terjadi pada kebijakan penangkisan [serangan], tetapi kami paham bahwa itu adalah ancaman besar yang dihadapi IDF."
Dia menyebut kebijakan menyiagakan tentara Israel di area itu setiap malam karena tidak ada respons adalah tindakan berlebihan.
"Kami berharap mereka setidaknya memperbaiki kondisi perlindungan. Kami memperkirakan bahwa kami sudah mencapai kebijakan pertahanan seperti itu karena tidak ada peringatan dari Kibbutz Marom Golan (delapan hari lalu) dan sebuah drone jatuh di sana," katanya menjelaskan.
Narasumber militer Israel mengatakan pihaknya kini berupaya menguatkan keberadaan pesawat di area itu guna mengatasi permasalahan tersebut.
Baca juga: Terowongan Hizbullah Tembus ke Wilayah Israel, Pemukim Zionis Sudah Tahu, tapi Dianggap Berkhayal
"Sudah jelas bahwa banyak yang harus diselesaikan untuk mengatasi masalah itu," lanjutnya.
Juru bicara IDF buka suara menanggapi keluhan di atas.
Menurut dia, klaim Angkatan Udara Israel tidak bertanggung jawab dalam misi melindungi langit Israel adalah kalim yang tak berdasar.