Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Reaksi Indonesia, AS, Italia, Prancis, Spanyol atas Serangan Israel Terhadap UNIFIL, 2 TNI Terluka

Berikut reaksi dunia atas serangan tank Israel yang melukai dua pasukan UNIFIL di Lebanon, yang merupakan dua prajurit asal Indonesia.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Reaksi Indonesia, AS, Italia, Prancis, Spanyol atas Serangan Israel Terhadap UNIFIL, 2 TNI Terluka
Puspen TNI/Puspen TNI
Di tengah meningkatnya eskalasi konflik Israel dan Palestina, ratusan personel Satuan Tugas (Satgas) FHQSU (Force Headquarters Support Unit) XXVI-O1 Kontingen Garuda UNIFIL mengelar latihan rencana kontijensi untuk meningkatkan kesiapsiagaan, bertempat di Soedirman Camp Naqura, Minggu (29/11/23). Semenjak pecahnya konflik bersenjata antara tentara Israel dan Hamas Palestina, wilayah Lebanon ikut memanas menyusul bergabungnya tentara Hizbullah Lebanon dalam konflik Israel-Hamas. Hal ini menyebabkan wilayah Naqoura yang menjadi lokasi Markas UNIFIL dan Soedirman Camp ikut terdampak. (Puspen TNI/Tribunnews) 

"Perlindungan pasukan penjaga perdamaian adalah kewajiban yang berlaku bagi semua pihak yang berkonflik."

Spanyol

Kementerian Luar Negeri Spanyol menyebut serangan itu sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional.

"Pemerintah Spanyol mengutuk keras tembakan Israel yang mengenai markas besar UNIFIL di Naqoura," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Irlandia

Pemimpin Irlandia Simon Harris mengutuk serangan itu.

Ia mengatakan bahwa setiap penembakan di sekitar pasukan atau fasilitas UNIFIL adalah tindakan yang gegabah dan harus dihentikan.

Irlandia memiliki sekitar 370 tentara dalam misi penjaga perdamaian UNIFIL.

Turki

"Serangan Israel terhadap pasukan PBB, setelah pembantaian terhadap warga sipil di Gaza, Tepi Barat, dan Lebanon merupakan perwujudan persepsi bahwa kejahatannya tidak dihukum," kata Kementerian Luar Negeri.

Berita Rekomendasi

"Masyarakat internasional berkewajiban untuk memastikan bahwa Israel mematuhi hukum internasional," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.

Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL berpatroli di dekat desa Mais el Jabal, di sepanjang perbatasan selatan Lebanon dengan Israel, 26 Agustus 2020.
Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL berpatroli di dekat desa Mais el Jabal, di sepanjang perbatasan selatan Lebanon dengan Israel, 26 Agustus 2020. (Mahmoud Zayyat/AFP)

Uni Eropa

Kepala kebijakan luar negeri Josep Borrell mengatakan serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian, yang posisinya sudah diketahui, adalah tindakan yang tidak dapat diterima, yang tidak dapat dibenarkan.

"Dua anggota Blue Helmets telah terluka dan ini tidak dapat diterima. Setiap serangan yang disengaja terhadap pasukan penjaga perdamaian adalah pelanggaran berat terhadap Hukum Humaniter Internasional dan Resolusi 1701 DK PBB: Israel memiliki kewajiban untuk menghormati keduanya. Akuntabilitas penuh diperlukan," tulis Borrell di X.

Baca juga: Prancis dan Italia Tuntut Klarifikasi Israel setelah Targetkan UNIFIL di Lebanon

Ia menegaskan kembali dukungan penuh UE terhadap UNIFIL.

Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan: 
"Serangan terhadap misi perdamaian PBB tidak bertanggung jawab, tidak dapat diterima dan itulah sebabnya kami menyerukan Israel dan kami menyerukan semua pihak untuk sepenuhnya menghormati hukum humaniter internasional."

Kanada

"Kanada menyerukan perlindungan bagi pasukan penjaga perdamaian dan pekerja kemanusiaan, dan bagi semua pihak untuk mematuhi hukum humaniter internasional,” kata Kementerian Luar Negeri Kanada dalam sebuah pernyataan.

Kanada, yang sebagian besar mendukung serangan militer Israel di Lebanon, mengatakan serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB mengkhawatirkan dan tidak dapat diterima.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas