Gerombolan Pesawat Nirawak Hizbullah Tewaskan 4 Tentara Israel di Binyamina
Israel konfirmasi kalau serangan pesawat nirawak Hizbullah terhadap pangkalan militer di Israel utara telah menewaskan 4 entara dan melukai 7 lainnya.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
"Itulah sebabnya hanya ada sedikit korban luka sepanjang tahun lalu akibat serangan tersebut," katanya.
"Namun, drone lebih sulit dideteksi, dan karena terbang pada ketinggian rendah, drone jauh lebih sulit dicegat. Mencegatnya secara efektif akan membahayakan banyak orang," kata Odeh.
Konflik Israel-Hizbullah
Serangan hari Minggu terjadi saat Israel mengintensifkan serangannya terhadap Hizbullah di Lebanon.
Konflik antara Israel dan Hizbullah meningkat setelah kelompok Lebanon itu, mulai menembakkan roket ke Israel utara, selang sehari setelah Israel melancarkan serangannya ke Gaza.
Kelompok bersenjata itu mengeklaim, semua tindakannya sebagai bentuk solidaritas untuk Palestina.
Israel telah meningkatkan pertempuran secara tajam dalam beberapa minggu terakhir, melakukan serangan udara di Lebanon dan mengirim pasukan darat ke selatan negara itu.
Sementara itu, Hizbullah menyatakan akan terus menyerang Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dan sebagai bentuk dukungan atas "perlawanan mereka yang gagah berani dan terhormat" dan sebagai "pembelaan terhadap Lebanon dan rakyatnya".
Bom Uranium Terlarang Diduga Dipakai Israel Gempur Lebanon
Serikat Ahli Kimia di Lebanon (Syndicate of Chemists in Lebanon/SCL) mengeklaim, Israel menggunakan bom terlarang yang berbahaya dalam serangannya di Lebanon.
Dalam pernyataannya, SCL menjelaskan pasukan militer Israel telah memakai bom yang dilarang secara internasional, yakni mengandung uranium terdeplesi (depleted uranium) alias uranium kadar rendah.
Bila terhirup, bom uranium terlarang itu bisa mengakibatkan berbagai penyakit, CNN Melaporkan.
SCL mengetahui hal itu setelah meninjau tingkat kehancuran dan kedalaman kerusakan pada bangunan dan tanah yang telah diserang Israel.
"Luasnya kerusakan dan penetrasi bangunan dan tanah hingga puluhan meter adalah bukti dari penggunaan bom yang mengandung uranium terdeplesi, yang memiliki daya tembus luar biasa," papar pernyataan SCL, yang dikutip dari Middle East Monitor.
Baca juga: Pandang Enteng Gaza, 3 Tentara Israel Remuk di Jabalia, IDF Terapkan Sensor Militer
SCL menyatakan, penggunaan bom semacam ini bisa mengakibatkan "kehancuran besar-besaran" dan menimbulkan "banyak penyakit" apabila debunya terhirup oleh manusia.
Serikat itu pun menyerukan masyarakat internasional untuk menghentikan agresi Israel di Lebanon dan mendesak negeri Zionis tersebut menghentikan penggunaan bom yang dilarang secara internasional.