Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jenderal Israel Akui Negaranya Setengah Lumpuh, Hadapi 7 Front Tempur, Tak Tahu Cara Akhiri Perang

Jenderal Israel pesimistis dengan pencapaian pasukan Israel di medan tempur.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Nuryanti
zoom-in Jenderal Israel Akui Negaranya Setengah Lumpuh, Hadapi 7 Front Tempur, Tak Tahu Cara Akhiri Perang
khaberni
Tank Israel menembus Jalur Gaza. Jenderal Israel pesimistis dengan pencapaian pasukan Israel di medan tempur. 

TRIBUNNEWS.COM – Mantan Kepala Dewan Keamanan Israel Mayjen Giora Eiland mengaku pesimistis dengan pencapaian Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di berbagai front tempur.

Eiland menyebut pasukan Israel saat ini menghadapi tujuh front.

“Kita tak mendekati akhir dan kita tak tahu cara mengakhirinya,” kata Eiland dikutip dari Maariv.

“Front utama, yakni Lebanon: Apa yang terjadi berkebalikan dengan apa yang seharusnya terjadi.”

Dia mengklaim Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu justru sibuk “berperang melawan seluruh dunia”.

“Di sisi militer, mereka (tentara Israel) sudah enam hari tidak menyerang Beirut, bukan hanya infrastruktur nasional, tetapi juga fasilitas Hizbullah,” ujarnya.

Kemudian, Eiland mengatakan saat ini negara Israel sudah setengah lumpuh.

Berita Rekomendasi

“Kita seperti setengah lumpuh. Kita harus memanfaatkan sisi politiknya. Delapan puluh persen dari hal-hal yang ditentukan dalam proses politik tidak terkait dengan isi, tetapi terkait dengan penampilan.”

Dia menyinggung Presiden Prancis Emmanuel Macron yang beberapa waktu lalu meminta penghentian ekspor senjata yang digunakan untuk menyerang Gaza dan lebanon.

“Jadi, negara Israel harus berpaling kepada Presiden Macron, tidak dengan kemarahan dan teriakan, tetapi dengan cara lain. Katakan kepadanya: Anda menguasai Lebanon pada masa silam, Lebanon dengan hatimu, Lebanon adalah negara dengan penutur bahasa Prancis, dan Anda melihat negara ini sedang dihancurkan. Ini peluang Anda untuk muncul sebagai pemimpin internasional yang hebat dan memimpinnya ke jalur yang benar,” kata Giora.

Sementara itu, mengenai Gaza, Eiland meminta Israel untuk menduduki Gaza utara.

Baca juga: Bisnis Seret, Israel Curhat Ditinggal Para Turis Buntut Serangan Rudal Hizbullah

“Rencananya tidak dijalankan dengan tepat di Gaza. Penting bagi Israel untuk menduduki Gaza bagian utara. Pada momen ini penting pula, untuk memperbarui pemukiman di Gaza utara, kereta dari Sderot akan mulai berjalan dan selanjutnya."

Warga Palestina yang mengungsi menyiram mobil yang terbakar dengan air setelah terkena serangan Israel di Khan Yunis di kota Jalur Gaza selatan pada 1 Oktober 2024, di tengah perang yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. (Photo by BASHAR TALEB / AFP)
Warga Palestina yang mengungsi menyiram mobil yang terbakar dengan air setelah terkena serangan Israel di Khan Yunis di kota Jalur Gaza selatan pada 1 Oktober 2024, di tengah perang yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. (Photo by BASHAR TALEB / AFP) (AFP/BASHAR TALEB)

Pasukan Israel akan hancur jika perang dilanjutkan

Seorang pensiunan jenderal Israel bernama Yizhak Brik mengatakan pasukan Israel akan hancur jika terus melawan Hamas di Jalur Gaza.

Hal itu disampaikan Brik dalam kolom opini di salah satu media ternama Israel, Haaretz, pada hari Selasa, (3/9/2024).

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas