Jerman Sebut Warga Sipil yang Terbakar Setelah Pemboman Israel di Gaza Sebagai Hal yang Mengerikan
Gambar-gambar yang muncul dari Gaza yang menunjukkan anak-anak dan warga sipil yang terbakar setelah serangan udara Israel adalah mengerikan
Editor: Muhammad Barir
Jerman Menyebut Warga Sipil yang Terbakar Setelah Pemboman Israel di Gaza Sebagai Sesuatu yang Mengerikan
TRIBUNNEWS.COM- Gambar-gambar yang muncul dari Gaza yang menunjukkan anak-anak dan warga sipil yang terbakar setelah serangan udara Israel adalah mengerikan, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman, Sebastian Fischer, pada hari Senin, Anadolu Agency melaporkan.
Ia menyampaikan pernyataan tersebut sebagai tanggapan atas pertanyaan Anadolu tentang serangan udara militer Israel pada dini hari tadi, yang menargetkan tenda-tenda warga Palestina yang mengungsi di halaman sebuah rumah sakit di Gaza tengah.
"Sayangnya, konflik ini memaksa kita untuk melihat gambar-gambar yang paling mengerikan. Dan setiap kali warga sipil dan anak-anak meninggal, itu hanyalah sesuatu yang mengerikan," kata Fischer.
“Itulah sebabnya kami terus mengatakan bahwa melindungi penduduk sipil harus menjadi tujuan utama dari setiap operasi militer,” tegasnya.
Setidaknya empat orang tewas dan puluhan lainnya terluka parah ketika pesawat tempur Israel menyerang Rumah Sakit Al-Aqsa di kota Deir El-Balah, Gaza tengah, pada Senin pagi.
Rekaman video dari lokasi kejadian menunjukkan sejumlah warga sipil Palestina terbakar hidup-hidup, sementara tim penyelamat berjuang menyelamatkan orang-orang dan memadamkan api di halaman rumah sakit.
Fischer mengatakan Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, telah berulang kali menggarisbawahi hak Israel untuk membela diri, tetapi juga mengemukakan harapan Berlin untuk perlindungan yang lebih baik terhadap warga sipil Palestina selama kunjungannya ke Tel Aviv.
"Kami berbicara secara terbuka di antara teman-teman, dan sebagaimana yang telah kami lakukan di sini berkali-kali, kami juga telah mengatakan selama kunjungan kami bahwa metode peperangan Israel harus diubah, harus menjadi lebih berorientasi pada sasaran," tegasnya.
Sejak Israel melancarkan perang melawan Hamas di Gaza Oktober lalu, Israel telah menewaskan lebih dari 42.000 warga Palestina dan melukai lebih dari 98.400 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang yang dilakukannya di wilayah kantong yang terkepung, tempat jutaan warga Palestina mengungsi, menghadapi kelaparan, dan kekurangan bantuan medis serta kebutuhan pokok lainnya.
SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR