Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Misi Europa Clipper: Misi NASA Jelajahi Kehidupan di Bulan Jupiter

Pesawat ruang angkasa Europa Clipper sedang menjalani misi hampir enam tahun sejauh 3 miliar kilometer (1,8 miliar mil).

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Misi Europa Clipper: Misi NASA Jelajahi Kehidupan di Bulan Jupiter
Tangkap layar X
Pesawat ruang angkasa Europa Clipper sedang menjalani misi hampir enam tahun sejauh 3 miliar kilometer (1,8 miliar mil). Misi ini bertujuan untuk mempelajari apakah kondisi di bulan Jupiter ini dapat mendukung kehidupan di lautan dalam yang diyakini para ilmuwan tersembunyi di bawah permukaan esnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Pesawat ruang angkasa Europa Clipper sedang menjalani misi hampir enam tahun sejauh 3 miliar kilometer (1,8 miliar mil).

Misi ini bertujuan untuk mempelajari apakah kondisi di bulan Jupiter ini dapat mendukung kehidupan di lautan dalam yang diyakini para ilmuwan tersembunyi di bawah permukaan esnya.

Pesawat ruang angkasa tersebut diluncurkan pada hari Senin menggunakan roket Falcon Heavy milik SpaceX.

Peluncuran dilakukan dari fasilitas NASA di pantai timur Florida.

Peluncurannya sempat tertunda beberapa hari akibat dampak Badai Milton di lokasi peluncuran, seperti dikutip dari Al Jazeera.

Peluncuran ini juga terjadi sehari setelah SpaceX meluncurkan uji terbang Starship kelima dari Texas.

Mereka berhasil mengembalikan pendorong roket ke darat untuk pertama kalinya.

Lautan Tersembunyi di Europa

Berita Rekomendasi

Europa adalah salah satu dari 95 bulan Jupiter yang diketahui.

Para ilmuwan meyakini bahwa bulan ini mungkin memiliki lautan sedalam 120 kilometer (80 mil) yang tersembunyi di bawah lapisan es tebal yang menutupi permukaannya.

Pada tahun 2013, Teleskop Luar Angkasa Hubble mendeteksi apa yang tampak seperti geyser yang meletus dari permukaan Europa.

Baca juga: NASA: SpaceX Akan Bawa Pulang Dua Astronaut yang Terdampar di ISS pada 2025

Bulan ini adalah yang terbesar dan ditemukan oleh astronom Italia, Galileo, pada awal abad ke-17.

Kini, para ilmuwan ingin mengamati lebih dekat ventilasi termal yang mungkin ada di dasar laut.

Ventilasi ini berpotensi mendukung kehidupan dan menyediakan sumber energi yang kuat.

"Ini adalah kesempatan bagi kita untuk menjelajahi dunia yang mungkin dapat dihuni bukan hanya miliaran tahun yang lalu, tetapi juga saat ini," kata ilmuwan program Curt Niebur kepada The Associated Press.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas