Iran Yakin Israel Tak Mungkin Serang Fasilitas Nuklir, Dipastikan Tidak Akan Berhasil
Iran mengatakan serangan Israel terhadap fasilitas nuklir utamanya sangat tidak mungkin dilakukan.
Penulis: Nuryanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Badan tenaga atom Iran mengatakan serangan Israel terhadap fasilitas nuklir utama "sangat tidak mungkin".
Iran yakin akan dapat "dengan cepat mengganti rugi" atas potensi kerusakan apa pun.
Hal ini sebagaimana disampaikan juru bicara badan tersebut, Behrouz Kamalvandi, dalam sebuah wawancara video dengan kantor berita Nournews, Rabu (16/10/2024).
"Itu sangat tidak mungkin terjadi," ungkapnya, dilansir Arab News.
"Jika terjadi serangan terhadap situs utama: pastikan itu tidak akan berhasil," katanya.
"Dan jika mereka (Israel) melakukan hal bodoh seperti itu, sangat tidak mungkin mereka akan menyebabkan kerusakan serius pada kami, dan bahkan jika kami berasumsi bahwa mereka dapat menyebabkan beberapa kerusakan, negara itu dapat dengan cepat mengganti ruginya," jelas dia.
Pernyataan Israel
Israel telah memutuskan akan bertindak melawan serangan rudal Iran berdasarkan "kepentingan nasionalnya sendiri".
Hal itu disampaikan kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Selasa (15/10/2024).
Dalam keputusannya, Israel mengaku juga akan mempertimbangkan pendapat Amerika Serikat (AS).
Presiden AS Joe Biden diketahui telah memperingatkan Israel agar tidak menyerang fasilitas nuklir atau minyak Iran.
Baca juga: Kini Hadapi Sistem Anti-Rudal THAAD dari AS, Bagaimana Cara Iran Tembus Pertahanan Udara Israel?
Peringatan Joe Biden itu untuk menghindari eskalasi regional lebih lanjut dan di tengah kekhawatiran atas harga energi global.
“Kami mendengarkan pendapat Amerika Serikat, tetapi kami akan membuat keputusan akhir berdasarkan kepentingan nasional kami,” kata kantor Netanyahu tersebut, Selasa, masih dari Arab News.
Pernyataan itu menyusul laporan Washington Post, yang mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, Netanyahu telah meyakinkan Gedung Putih bahwa serangan balasan apa pun akan terbatas pada lokasi militer.
The Wall Street Journal, yang juga mengutip pejabat AS yang anonim, mengatakan jaminan itu disampaikan melalui panggilan telepon minggu lalu antara Netanyahu dan Biden, serta dalam percakapan antara Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan mitranya dari Israel, Yoav Gallant.