Viral Kisah Mikhail Pichugin, Pelaut Rusia yang Selamat setelah 67 Hari Terhanyut di Laut
Pichugin ditemukan oleh kapal nelayan di lepas pantai Semenanjung Kamchatka dua bulan setelah dirinya dinyatakan hilang saat melaut.
Penulis: Bobby W
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Publik Rusia tengah dibuat terkagum-kagum dengan kisah sosok Michael Pichugin, seorang pelaut yang selamat setelah 67 hari terombang-ambing di lautan Okhotsk.
Dilansir dari AFP, Pichugin ditemukan oleh kapal nelayan di lepas pantai Semenanjung Kamchatka pada Senin (14/10/2024), atau lebih dari dua bulan setelah dirinya dinyatakan hilang saat melaut.
Setelah dievakuasi dan kini berada dalam kondisi tubuh yang mulai berangsur pulih, Pada Rabu (16/10/2024) Pichugin pun menceritakan kisahnya yang bisa bertahan hidup setelah terhanyut di tengah lautan Okhotsk sejak bulan Agustus lalu.
Pichugin mengaku tragedi itu bermula saat ia berangkat ke Laut Okhotsk untuk melihat kawanan paus yang tinggal di sana.
Tak sendirian, Pichugin berangkat bersama kakaknya yang berusia 49 tahun dan keponakannya yang berusia 15 tahun.
Perjalanan yang awalnya berlangsung lancar tersebut mendadak jadi mimpi buruk setelah mesin perahu mati saat mereka dalam perjalanan pulang.
Kejadian itu menurut Pichugin terjadi pada tanggal 9 Agustus 2024 lalu.
Saat berbicara kepada wartawan dari tempat tidur rumah sakitnya pada hari Rabu, Pichugin menjelaskan bagaimana mesin perahu rusak dan salah satu dayungnya patah, membuat perahu tidak bisa dikendalikan.
Telepon di dalam perahu tidak berguna karena tidak ada sinyal, tetapi mereka menggunakannya untuk geolokasi selama seminggu hingga baterai telepon dan power bank habis.
Mereka mencoba menarik perhatian penyelamat dengan menggunakan beberapa suar yang mereka miliki, tetapi tidak berhasil.
“Sebuah helikopter terbang dekat, lalu yang lain setelah tiga hari, tetapi itu tidak berguna,” kata Pichugin dalam siaran televisi negara Rusia.
Baca juga: Viral di Chiang Mai Peti Jenazah Terdampar setelah Banjir di Thailand Mereda, Wali Kota Buka Suara
Ia mengatakan mereka mengumpulkan air hujan dan berjuang untuk tetap hangat di laut di sebelah timur Rusia.
“Ada sleeping bag dengan wol unta, sayangnya benda itu dalam keadaan basah dan tidak kering,” ujarnya.
Namun demikian, mau tak mau Pichugin harus menggunakannya untuk bisa bertahan hidup.