Meski Yahya Sinwar Terbunuh, Hizbullah Tak Gentar, Siap Tingkatkan Serangan
Meskipun Israel membunuh pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, Hizbullah Lebanon merasa tak gentar. Hizbullah tengah mempersiapkan serangan.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti
"Dan sudah saatnya hari berikutnya dimulai tanpa Hamas berkuasa," lanjutnya.
Di Eropa, Presiden Prancis Emmanuel Macron menggambarkan dugaan kematian Sinwar sebagai “titik balik”.
"Kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk membebaskan semua sandera dan mengakhiri perang," kata Macron kepada wartawan setelah pertemuan puncak Uni Eropa di Brussels.
Baca juga: Pasca Pembunuhan Yahya Sinwar, Netanyahu Lanjutkan Agresi Israel di Gaza
Sementara Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani juga menyatakan harapan bahwa dugaan kematian pemimpin utama Hamas akan berujung pada gencatan senjata.
Walaupun Netanyahu memperingatkan bahwa perang belum berakhir dalam pidatonya, ia juga mengisyaratkan bahwa dugaan pembunuhan Sinwar telah membuat akhir konflik semakin dekat.
"Meskipun ini bukan akhir dari perang di Gaza, ini adalah awal dari akhir," kata Tajani.
"Kepada warga Gaza, saya punya pesan sederhana: Perang ini bisa berakhir besok," imbuhnya.
"Ini bisa berakhir jika Hamas meletakkan senjata dan memulangkan sandera kami," tandasnya.
(Tribunnews.com/Whiesa)