Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Biden Rahasiakan Kapan Israel Serang Iran, Teheran: Anda Harus Ikut Tanggung Jawab terkait Akibatnya

Araghchi menilai langkah Biden untuk merahasiakan hal tersebut adalah tindakan yang tidak bertanggungjawab terhadap kemanusiaan.

Penulis: Bobby W
Editor: Sri Juliati
zoom-in Biden Rahasiakan Kapan Israel Serang Iran, Teheran: Anda Harus Ikut Tanggung Jawab terkait Akibatnya
X/POTUS/araghchi
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi (kanan) mengecam Presiden Amerika Serikat, Joe Biden (kiri) karena merahasiakan "kapan dan bagaimana" Israel akan melakukan respons pembalasan terkait serangan rudal Iran pada awal Oktober ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, memberikan kecaman keras kepada Presiden Amerika Serikat (AS) , Joe Biden pada Sabtu ini (19/10/2024).

Dikutip dari IRNA, kecaman disampaikan Araghchi guna menanggapi klaim Biden yang mengetahui "kapan dan bagaimana" Israel akan melakukan respons pembalasan terkait serangan rudal Iran pada awal Oktober ini.

Araghchi menilai langkah Biden untuk merahasiakan hal tersebut adalah tindakan yang tidak bertanggungjawab terhadap kemanusiaan.

“Siapa pun yang mengetahui atau memahami ‘bagaimana dan kapan Israel akan menyerang Iran’, serta memberikan sarana dan dukungan untuk tindakan tersebut, seharusnya secara logis dimintai pertanggungjawaban atas kemungkinan akibatnya,” kata Araghchi di akun X-nya pada Sabtu pagi.

Kecaman keras Araghchi ini disampaikan setelah Biden mengatakan kepada wartawan bahwa dia memiliki pemahaman yang baik tentang bagaimana dan kapan Israel berencana merespons serangan misil balistik Iran baru-baru ini.

Hal ini dikemukakan  Joe Biden pada Jumat (18/10/2024), saat ia ditanya oleh wartawan dalam kunjungannya di Jerman.

Dalam wawancara tersebut, Biden menolak untuk memberikan rincian mengenai respons yang direncanakan Israel terhadap serangan misil pada 1 Oktober.

Berita Rekomendasi

Di kesempatan tersebut, Biden juga sempat ditanya wartawan terkait resolusi perdamaian antara Iran dan Israel.

"Saya melihat ada kesempatan untuk kita (AS) untuk menyelesaikan pertikaian antara Israel dan Iran dengan cara mengakhiri konflik untuk sementara…  dan menghentikan ketegangan yang terus berulang," ujar Joe Biden.

Joe Biden juga mengemukakan terkait perkembangan gencatan senjata di Lebanon dan Palestina.

"Kami berpikir ada kemungkinan untuk mengupayakan gencatan senjata di Lebanon. Saya pikir kesepakatan tersebut akan lebih sulit untuk diraih daripada upaya perdamaian di Gaza, tetapi kami sepakat bahwa harus ada hasil setelahnya," tambah presiden AS.

Baca juga: Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei: Yahya Sinwar, Sosok Bersinar dalam Perlawanan dan Perjuangan

Sebelum pernyataan Joe Biden tersebut, pejabat Israel selama ini dikabarkan terus mempertimbangkan respons terkait serangan rudal Iran pada awal bulan Oktober ini.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu juga dikabarkan telah berkonsultasi dengan Biden pada 10 Oktober 2024.

Sebelum pertemuannya dengan Netanyahu tersebut, Biden juga sudah jauh-jauh hari melarang Israel melakukan respons yang berlebihan.

Biden secara terang-terangan juga menentang keras rencana Israel yang menargetkan situs nuklir atau minyak milik Iran.

Beberapa analis yang dihubungi Times of Israel juga berspekulasi bahwa Israel masih belum dapat memastikan responsnya terhadap Iran.

Upaya Israel untuk menahan diri dari Iran ini dikabarkan akan dijadikan nilai tukar lebih dalam kesepakatan gencatan senjata dengan Hizbullah di Lebanon atau Hamas di Gaza, yang juga merupakan proksi Iran.

(Tribunnews.com/Bobby)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas