Pekerja Pelabuhan Yunani Blokir Pengiriman Amunisi ke Israel
Pekerja pelabuhan di Yunani telah memblokir pengiriman kontainer berisi amunisi yang ditujukan ke Israel.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pekerja pelabuhan di Yunani telah memblokir pengiriman kontainer berisi amunisi yang ditujukan ke Israel.
Dalam aksi mereka, para pekerja menolak untuk memuat kargo ke kapal di Pelabuhan Piraeus, Anadolu Agency melaporkan.
Kontainer tersebut, yang dilaporkan diangkut ke Yunani melalui Makedonia Utara, dimaksudkan untuk dikirim ke Pelabuhan Haifa di Israel, dikutip dari Reuters.
Namun, sebagai tanggapan atas seruan dari serikat buruh setempat, para pekerja dermaga di Pelabuhan Piraeus berkumpul dan mengambil sikap tegas, mencegah pengiriman tersebut dilanjutkan.
Sebelum insiden tersebut, serikat pekerja pelabuhan telah menyerukan agar para pekerja turut memprotes dan memblokir pengiriman senjata dan amunisi yang akan digunakan dalam perang Gaza.
"Sudah saatnya berteriak lantang bahwa kami tidak akan membiarkan pelabuhan Piraeus menjadi batu loncatan perang," demikian pernyataan mereka yang diunggah di Facebook.
"Kami berjuang demi perdamaian...tidak untuk keikutsertaan Yunani dalam perang!"
Gambar yang diunggah kemudian pada halaman Facebook yang sama menunjukkan orang-orang membawa suar dan slogan-slogan yang disemprotkan pada truk bertuliskan: "Pembunuh, keluar dari pelabuhan".
Menurut Televisi Negara Yunani, ERT, para pekerja menyuarakan solidaritas mereka dengan rakyat Palestina, meneriakkan slogan-slogan seperti “Kebebasan untuk Palestina”.
Presiden Serikat Pekerja Pelabuhan Piraeus, Markos Bekris mengeluarkan pernyataan yang mengecam pengiriman amunisi yang ditujukan untuk konflik yang sedang berlangsung di Gaza.
“Kami telah memutuskan untuk tidak mengizinkan pengiriman amunisi perang dari Pelabuhan Piraeus yang akan melanjutkan genosida rakyat Palestina,” kata Bekris, dikutip dari Middle East Monitor.
Baca juga: Erdogan Desak Liga Arab Terapkan Embargo Senjata terhadap Israel, PM Italia Umumkan Langkah Serupa
Ia menekankan bahwa para pekerja tidak akan menodai tangan mereka “dengan darah rakyat Palestina".
Bekris juga mendesak Yunani untuk menghentikan keterlibatan apa pun dalam konflik tersebut, dan menyerukan penghentian segera partisipasi negara tersebut.
“Kami menuntut agar negara kami segera menghentikan keterlibatan dalam perang,” imbuhnya.
Dikutip dari Anadolu, Israel terus melancarkan serangan brutal terhadap Gaza menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Lebih dari 42.400 orang tewas sejak itu, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 99.100 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk Jalur Gaza mengungsi di tengah blokade yang terus berlanjut yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)