Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin: Sistem Antirudal THAAD Sudah Ditempatkan di Israel

Militer AS telah mengirimkan sistem antirudal canggihnya ke Israel dan sekarang sudah "berada di tempatnya", kata Menteri Pertahanan AS.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin: Sistem Antirudal THAAD Sudah Ditempatkan di Israel
Alberto PIZZOLI / AFP
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin saat konferensi pers bersama dengan menteri pertahanan Israel, di Tel Aviv pada 18 Desember 2023. 

Mengutip Al Jazeera, THAAD adalah sistem pertahanan rudal canggih yang menggunakan kombinasi radar dan pencegat untuk menggagalkan rudal balistik jarak pendek, menengah, dan intermediat. 

Rudalnya memiliki jangkauan 150 hingga 200 km.

Sistem ini dibuat oleh produsen pertahanan dan kedirgantaraan AS, Lockheed Martin.

Menurut Pusat Pengendalian Senjata dan Non-Proliferasi, sistem THAAD dapat mencegat rudal di dalam dan luar atmosfer Bumi saat tahap akhir peluncurannya, yang dimulai saat hulu ledak yang terlepas kembali memasuki atmosfer Bumi dan berakhir saat meledak.

Bagaimana cara kerja sistem THAAD?

Baca juga: Israel Targetkan Asosiasi al-Qard al-Hassan di Lebanon

Menurut laporan April oleh Congressional Research Service, baterai THAAD biasanya terdiri dari 95 tentara, 6 peluncur yang dipasang di truk, 48 pencegat (masing-masing 8 untuk setiap peluncur), satu sistem radar, dan komponen kontrol tembakan dan komunikasi.

Jumlah peluncur dan pencegat dapat bervariasi.

Berita Rekomendasi

THAAD tidak membawa peledak, yang memungkinkannya mencapai ketinggian tinggi dengan cepat. 

Alih-alih meledak saat terkena rudal balistik yang masuk untuk menetralkannya, pencegat THAAD menggunakan energi kinetik, energi yang dihasilkan melalui massanya yang bergerak, untuk meledakkan rudal.

Namun, THAAD tidak menangkis senjata yang lebih kecil dan lebih sederhana seperti pesawat nirawak yang digunakan oleh kelompok-kelompok termasuk Hamas dan Houthi Yaman, ujar Mike Hanna dari Al Jazeera.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas