Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kedok Israel Terbongkar, 700 KK Daftar untuk Menetap di Gaza, Apa Isi Obrolan Blinken-Netanyahu?

Israel secara terang-terangan ingin mencaplok Gaza, Menteri keuangan Zionis Smotrich mengklaim kalau Gaza "adalah bagian dari Tanah Israel

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Kedok Israel Terbongkar, 700 KK Daftar untuk Menetap di Gaza, Apa Isi Obrolan Blinken-Netanyahu?
anews/tangkap layar
Dua siluet bocah Palestina menyaksikan kehancuran Jalur Gaza karena pemboman Israel. Belakangan terungkap, agresi militer Israel di wilayah Gaza adalah untuk mencaplok wilayah kantung Palestina tersebut menjadi wilayah baru pendudukan mereka untuk dijadikan pemukiman baru bagi pemukim Yahudi. 

Kedok Israel Terbongkar, 700 KK Israel Daftar untuk Menetap di Gaza, Apa Isi Obrolan Blinken-Netanyahu?

TRIBUNNEWS.COM - Agresi militer selama setahun lebih di Jalur Gaza dengan dalih memberangus gerakan Hamas dilaporkan cuma kedok bagi Israel untuk menguasai kawasan kantung Palestina itu secara permanen.

Dilaporkan, kedok Israel ini terbongkar saat Gerakan pemukiman Israel "Nashala" mengumumkan, Rabu (23/10/2024) kalau jumlah pendaftar untuk pindah dan tinggal di 6 pemukiman potensial di Jalur Gaza sudah sebanyak 700 keluarga.

Baca juga: Media AS: Taktik Brigade Al Qassam Hamas di Gaza Utara Membuat Mereka Sulit Dikalahkan Israel

Gerakan itu juga mengungkapkan harapannya untuk mulai membangun pemukiman Yahudi tersebut dalam waktu satu tahun.

Pada Rabu, surat kabar Amerika "The Wall Street Journal" mengutip keterangan dari gerakan ini, menyebutkan kalau para pemukim Yahudi akan mengisi "daerah yang telah dibebaskan di Gaza ".

"Pemukiman-pemukiman baru di wilayah Gaza itu direncakan akan diisi oleh komunitas Yahudi," tulis laporan tersebut dikutip dari Khaberni, Rabu.

Menteri Keuangan Isreal, Bezalel Smotrich (tengah)
Menteri Keuangan Isreal, Bezalel Smotrich (tengah) (Bezalel Smotrich)

Smotrich: Gaza Adalah Bagian dari Tanah Israel

Pada Minggu, kelompok pemukiman Israel menyelenggarakan konferensi yang mempromosikan pemulihan pemukiman di Gaza, yang dihadiri oleh puluhan anggota Knesset, termasuk anggota Partai Likud yang berkuasa dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich.

BERITA REKOMENDASI

Pada konferensi tersebut, Smotrichmengatakan kalau wilayah Jalur Gaza yang terjadi konflik pada akhirnya akan menjadi pemukiman Yahudi.

Dalam pernyataannya, Smotrich mengklaim bahwa Gaza "adalah bagian dari Tanah Israel. Tidak akan ada keamanan tanpa pemukiman di Jalur Gaza. Pelajaran utama dari tahun lalu adalah."

Ia menambahkan, “Di mana pun ada pemukiman, di situ ada keamanan, dan di mana pun ada warga sipil (Yahudi Israel), di situ juga ada kehadiran militer. Tidak ada perdebatan bahwa tentara akan menguasai Jalur Gaza dalam jangka waktu lama untuk menghilangkan bahaya yang mengintai di sana dan menyediakan bantuan bagi warga sipil. keamanan bagi warga Israel."

Ia melanjutkan, dengan mengklaim, “Siapa pun yang memiliki mata menyadari bahwa tanpa kehadiran pemukiman sipil, tentara tidak dapat bertahan lama, sehingga harus ada kehadiran Yahudi di Gaza dan pemukiman pionir yang kuat harus dihidupkan kembali.”

Smotrich menekankan bahwa tahun ini, “kesalahan besar atas terusirnya pemukim Israel dari pemukiman Gush Katif (berada di sekitaran Gaza) akan diperbaiki,” katanya.

Warga Palestina memeriksa kehancuran setelah pemboman Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 12 Desember 2023,
Warga Palestina memeriksa kehancuran setelah pemboman Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 12 Desember 2023, (MOHAMMED ABED / AFP)

Hamas Sebut The General's Plan Israel Terjadi


Gerakan Perlawanan Hamas mengecam “keheningan internasional yang mencurigakan" mengenai implementasi rencana "The General's Plans" pendudukan Israel di Jalur Gaza utara.

Baca juga: Seputar Generals Plan, Rencana Kejam Israel dalam Operasi Kelaparan dan Pemusnahan Gaza

Hamas menekankan kalau Israel akan benar-benar mencaplok wilayah Gaza menjadi lokasi pemukiman baru pemukim mereka, sebuah kejahatan yang melanggar hukum internasional.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas