Tank-Tank Israel Kepung RS Indonesia di Gaza, Puluhan Nyawa Tewas Jadi Korban Serangan IDF
Militer Israel secara membabi buta membakar Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara usai melakukan pengepungan sejak Senin (22/10/2024).
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Salma Fenty
“Tempat penampungan UNRWA yang tersisa sangat penuh sesak, sebagian pengungsi kini terpaksa tinggal di toilet,” katanya.
Berbagai upaya dilakukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mencegah lonjakan kematian di Gaza, khususnya di kamp pengungsi Jabalia dekat RS Indonesia
Namun PBB mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat mencapai tiga rumah sakit di Gaza utara. Mereka menuntut akses untuk memungkinkan bantuan masuk ke wilayah Gaza utara.
Setidaknya 200.000 orang telah terperangkap di kamp pengungsi Jabalia dekat RS Indonesia di Gaza utara selama 17 hari.
Hidup dalam keterbatasan lantaran tidak ada bantuan yang diizinkan masuk disaat kondisi pengungsian yang semakin memburuk.
"Kami menghadapi kematian akibat bom, kehausan dan kelaparan," kata Raed, seorang penduduk kamp Jabalia.
"Jabalia sedang dihancurkan dan tidak ada saksi mata atas kejahatan itu, dunia menutup matanya," ucap Raed.
Imbas krisis yang makin mencekik, bahkan beberapa pengungsi terpaksa tinggal di kamar mandi karena tidak ada ruang tersisa.
Israel Klaim Beri Bantuan ke Pengungsi
Terpisah, ditengah krisis Gaza yang semakin memprihatinkan Israel mengklaim pihaknya telah mengirimkan bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar ke Gaza.
Bantuan itu kabarnya dikirimkan baik melalui jalur darat maupun udara.
Mereka juga menyatakan telah memfasilitasi evakuasi pasien dari Rumah Sakit Kamal Adwan, namun warga Palestina di Gaza Utara membantah klaim ini,
Pasukan Israel justru memperketat pengepungan di Jabalia, dengan menempatkan tank-tank di kota Beit Hanoun dan Beit Lahiya.
Mereka memerintahkan evakuasi warga untuk memisahkan milisi Hamas dari warga sipil. Namun, Hamas menuduh Israel melakukan genosida untuk memaksa warga Gaza Utara meninggalkan wilayah tersebut.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)