TRIBUNNEWS.COM - Serangan Israel mengguncang Beirut, menewaskan tiga tentara Lebanon.

Seorang perwira Lebanon termasuk di antara tiga tentara yang tewas dalam serangan Israel di selatan Bint Jbeil, kata militer Lebanon.

Tiga tentara Lebanon tewas saat mereka sedang memindahkan orang-orang yang terluka keluar dari desa Yater di Bint Jbeil di Lebanon selatan, dikutip dari France24.

"Musuh Israel menargetkan personel tentara Lebanon di sekitar desa Yater, di wilayah Bint Jbeil di selatan, saat melakukan operasi untuk mengevakuasi korban luka, yang mengakibatkan tewasnya tiga orang martir, termasuk seorang perwira," kata pernyataan militer.

Sejak 29 September, total 13 tentara Lebanon telah terbunuh.

Dikutip dari Al Jazeera, dalam kasus ini tentara Lebanon tidak memerangi Israel.

Yang mereka lakukan adalah menyediakan layanan dukungan untuk Pertahanan Sipil atau layanan darurat.

Mereka mencoba membantu penduduk sipil dan dalam peran itulah mereka diserang.

Ini adalah insiden yang sangat serius bagi tentara Lebanon.

Baca juga: Tak Sesuai dengan Klaim Israel, AS Ungkap Belum Lihat Bukti Ada Bunker Hizbullah di Bawah RS Beirut

Situasi di Gaza

Pasukan Israel menghancurkan satu truk pemadam kebakaran di Gaza utara, mengakhiri layanan penyelamatan

Saat memasuki hari ke-20 pengepungan dan serangan di Gaza utara, militer Israel telah menghentikan paksa semua operasi penyelamatan di wilayah yang dibombardir secara besar-besaran itu.

Berikut ini adalah pembaruan terkini dari Pertahanan Sipil Palestina di Gaza, yang juga merilis gambar di bawah ini dari truk pemadam kebakarannya yang hancur.

• Militer Israel menangkap lima pekerja pertahanan sipil di daerah Sheikh Zayed, Gaza dan membawa mereka ke lokasi yang tidak diketahui.
• Tank-tank Israel menargetkan satu-satunya kendaraan pemadam kebakaran di Jalur Gaza utara dengan peluru mereka dan membakarnya.
• Nasib tiga personel pertahanan sipil yang terluka yang menjadi sasaran pesawat tak berawak Israel di area Proyek Beit Lahiya tidak diketahui setelah kontak dengan mereka hilang.

Situasi di Jabalia

Ibu dan anak tewas dalam pemboman Israel di Jabalia

Dua orang tewas dalam serangan udara Israel terbaru terhadap kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara.

Seorang ibu dan anaknya menjadi korban, menurut kantor berita resmi Wafa, yang mengatakan rumah mereka diserang pada Kamis (24/10/2024) pagi.

Jabalia dan wilayah utara Gaza kini menjadi sasaran serangan darat dan pemboman udara yang gencar selama 20 hari.

Sejauh ini, lebih dari 770 orang tewas dan 1.000 orang terluka dalam serangan Israel di Jabalia, Kantor Media Pemerintah di Gaza mengumumkan pada hari Rabu.

Ringkasan perkembangan terkini

Berikut ini yang perlu Anda ketahui:

• Tentara Lebanon mengatakan tiga tentaranya tewas, termasuk seorang perwira, menyusul serangan Israel terhadap pasukannya selama evakuasi orang-orang yang terluka di Lebanon selatan.
• Pasukan Israel telah membombardir pinggiran selatan Beirut semalam, menghantam ibu kota Lebanon dengan sekitar 17 serangan selama beberapa jam.
• Pelapor khusus PBB Francesca Albanese mengatakan pernyataan Israel bahwa enam jurnalis Al Jazeera adalah anggota kelompok bersenjata terdengar seperti hukuman mati dan telah menyerukan perlindungan mereka.
• Komite Perlindungan Jurnalis mengatakan pihaknya mengetahui tuduhan terhadap wartawan Al Jazeera, namun menyoroti bahwa Israel telah "berulang kali membuat klaim serupa yang tidak terbukti tanpa memberikan bukti yang kredibel".
• Seorang tentara Suriah tewas dan tujuh lainnya terluka setelah serangan militer Israel di Damaskus dan Homs, kantor berita pemerintah Suriah SANA melaporkan.
• Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan dia belum melihat bukti adanya bunker Hizbullah yang berisi uang tunai dan emas di bawah sebuah rumah sakit di Beirut, seperti yang diklaim oleh militer Israel minggu ini.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)