Konflik Timur Tengah Terus Memanas, Putin Beri Peringatan Keras: Kerusakan Besar Telah Terjadi
Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan peringatan keras soal kondisi makin memanasnya konflik di Timur Tengah.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Vladimir Putin, Presiden Rusia memberikan peringatan keras terkait kondisi konflik di Timur Tengah yang semakin memanas.
Hal itu dikatakan Putin pada pertemuan puncak BRICS Plus di Rusia pada hari Kamis (24/10/2024).
Putin mengemukakan bahwa pertempuran di Gaza yang dimulai setahun yang lalu dan kini telah menyebar ke Lebanon, dan negara-negara lain di kawasan tersebut juga telah terkena dampaknya.
"Tingkat konfrontasi antara Israel dan Iran telah meningkat tajam. Semua ini menyerupai reaksi berantai dan menempatkan seluruh Timur Tengah di ambang perang skala penuh," kata Putin.
Presiden Rusia juga menyuarakan keprihatinannya atas situasi kemanusiaan di Gaza, dengan mengatakan bahwa situasi tersebut memburuk dengan cepat, dengan jumlah pengungsi dan warga Palestina yang mengungsi secara internal telah melampaui 1,5 juta orang.
“Kerusakan besar telah terjadi pada infrastruktur dan bangunan perumahan, sekolah, rumah sakit, dan fasilitas sosial, dan kehancuran terus berlanjut,” katanya lagi, mengutip Palestine Chronicle, Jumat (25/10/2024).
Diketahui, Rusia, meskipun memiliki permasalahan negara tersendiri, telah terlibat aktif dalam upaya penyelesaian konflik sejak awal eskalasi, bersama anggota BRICS dan mitra lainnya.
"Tugas yang mendesak, tentu saja, adalah meluncurkan proses politik yang komprehensif untuk menyelesaikan masalah Timur Tengah secara menyeluruh. Kekerasan harus dihentikan, bantuan vital diberikan kepada para korban, dan penderitaan mereka harus diringankan," tegasnya.
Pemimpin Rusia itu menegaskan kembali posisi Moskow mengenai solusi dua negara, dengan menekankan bahwa penyelesaian harus dicapai berdasarkan landasan hukum internasional yang diakui secara umum.
Dan yang secara langsung mengatur pembentukan negara Palestina merdeka yang dapat hidup berdampingan secara damai dengan Israel.
“Mengoreksi ketidakadilan historis terhadap rakyat Palestina dapat menjamin perdamaian di Timur Tengah,” ujarnya.
Baca juga: Israel Bunuh 3 Jurnalis saat Tidur usai Luncurkan Drone ke Kompleks Wartawan di Hasbaya Lebanon
"Sampai masalah ini terselesaikan, lingkaran setan kekerasan tidak akan terputus. Masyarakat akan terus hidup dalam suasana krisis permanen, dengan kekerasan skala besar yang tak terelakkan," imbuh Putin.
Putin juga menekankan bahwa penerapan formula dua negara yang disetujui oleh Dewan Keamanan PBB dan resolusi Majelis Umum sangat penting untuk memulihkan perdamaian dan stabilitas di wilayah Palestina.
BRICS Kecam Israel
Pertemuan BRICS dimulai di Rusia pada hari Rabu (23/10/2024) di tengah genosida yang sedang berlangsung di Gaza dan meningkatnya kekhawatiran mengenai eskalasi regional dalam konflik yang dibahas secara luas.