Zelensky: Rusia Akan Kerahkan Pasukan Korea Utara ke Garis Depan Paling Cepat 27-28 Oktober 2024
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terus menuding ada keterlibatan tentara Korea Utara dalam peperngan negaranya menghadapi Rusia.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terus menuding ada keterlibatan tentara Korea Utara dalam peperngan negaranya menghadapi Rusia.
Kali ini Zelensky mengatakan bahwa pasukan Kim Jong Un tersebut akan dikerahkan ke garis depan paling cepat pada 27-28 Oktober.
Hal itu dikatakan Presiden Ukraina setelah menerima informasi dari Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Oleksandr Syrsky berdasarkan laporan dari intelijennya.
Baca juga: Terbangkan MiG-29 dan Su-25, Pilot Tempur Korea Utara Sudah Ada di Vladivostok Rusia Sejak September
“Tentara Korea Utara pertama diharapkan akan dikerahkan oleh Rusia ke zona tempur paling cepat pada 27-28 Oktober. Ini adalah eskalasi yang jelas oleh Rusia, yang signifikan, berbeda dengan semua misinformasi yang beredar luas di Kazan akhir-akhir ini,” kata Zelensky dalam postingannya di X dikutip dari Ukrinform, Selasa (25/10/2024).
“Itulah sebabnya tanggapan yang berprinsip dan kuat dari para pemimpin global sangat penting,” tegas Presiden.
Menurutnya, keterlibatan nyata Korea Utara dalam pertempuran tidak boleh ditanggapi dengan ketidakpedulian atau komentar yang tidak pasti, tetapi dengan tekanan nyata pada Moskow dan Pyongyang, untuk menegakkan Piagam PBB dan meminta pertanggungjawaban mereka atas eskalasi ini.
Sebelumnya Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin juga mengonfirmasi bahwa Korea Utara mengirimkan pasukannya ke Rusia melalui Vladivostok.
Informasi yang didapatkan dari intelijen AS, Korea Utara telah mengirimkan sebanyak 3.000 pasukannya.
Di wilayah Vladivostok, para pasukan dari Pyongyang tersebut dilatih dahulu sebelum dikerahkan ke wilayah pertempuran.
Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin: Timur Tengah Berada di Ambang Perang Skala Penuh
Sementara pihak Korea Utara dan Rusia diberitakan membantah tuduhan Ukraina.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa kabar pengerahan pasukan Korea Utara di wilayah peperangan Ukraina hanyalah berita bohong.
Tanggapan Putin
Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin menyebutkan Pasal 4 Perjanjian Persahabatan dan Bantuan Bersama antara Rusia dan DPRK, yang telah diratifikasi oleh Duma Negara.
"Perjanjian kemitraan strategis kami baru saja diratifikasi hari ini, dan perjanjian itu memuat Pasal 4. Dan kami tidak pernah meragukan bahwa para pemimpin Korea Utara menganggap serius perjanjian kami. Namun, apa dan bagaimana kami akan melakukannya adalah urusan kami dalam kerangka pasal ini. Pertama, kami perlu melakukan negosiasi yang tepat mengenai penerapan Pasal 4 perjanjian ini. Kami sedang berhubungan dengan teman-teman Korea Utara kami dan kami akan melihat bagaimana proses ini berkembang," kata Putin.
Teks perjanjian tersebut telah dipublikasikan di situs web Duma Negara. Dan Pasal 4 memuat ketentuan tentang pemberian bantuan militer jika salah satu pihak menjadi sasaran serangan bersenjata.
"Dalam hal salah satu Pihak menjadi sasaran serangan bersenjata oleh suatu negara atau beberapa negara dan dengan demikian berada dalam keadaan perang, Pihak lainnya harus segera memberikan bantuan militer dan bantuan lainnya dengan segala cara yang dimilikinya sesuai dengan Pasal 51 Piagam PBB dan sesuai dengan undang-undang Republik Rakyat Demokratik Korea dan Federasi Rusia," bunyi Pasal 4 perjanjian tersebut secara harfiah.