Israel Bunuh 3 Wartawan Dengan Mengebom Bangunan Tempat Menginap, Dianggap Berpihak Pada Hizbullah
Pasukan Israel atau IDF mengakui telah membunuh para wartawan tersebut karena menganggap media mereka berat sebelah.
Editor: Hendra Gunawan
Serangan itu terjadi setelah serangan udara Israel menghancurkan kantor Al Mayadeen di pinggiran selatan Beirut pada hari Rabu.
![Api yang terekam di langit Teheran, Iran yang muncul setelah terdengar ledakan pada Sabtu (26/10/2024) dini hari.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ledakan-di-teheran-iran-8787.jpg)
Bangunan tersebut telah dievakuasi. Tahun lalu, dua wartawan saluran tersebut tewas dalam serangan udara Israel saat meliput di Lebanon selatan.
Juga pada hari Jumat, misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon menyatakan bahwa pasukan Israel telah menembaki pasukan mereka di sebuah pos pengamatan di Dhayra selatan, yang memaksa mereka meninggalkan lokasi tersebut.
Baca juga: Iran Sukses Tangkis Semua Serangan Israel, IDF Ancam IRGC agar Tak Membalas
Setidaknya 125 jurnalis telah tewas dalam perang Israel di Gaza selama setahun terakhir, menurut Komite Perlindungan Jurnalis.
Pada hari Rabu, Israel menuduh enam jurnalis yang bekerja untuk Al Jazeera di Gaza sebagai anggota Hamas dan Jihad Islam Palestina.
Jaringan tersebut membantah tuduhan tersebut sebagai "tidak berdasar" dan menyerukan masyarakat internasional untuk melindungi para reporter tersebut.
Israel melancarkan serangan besar-besaran di Lebanon sebulan yang lalu, menghantam Beirut dengan gelombang serangan udara, termasuk satu serangan yang menewaskan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah. Pasukan Pertahanan Israel juga telah melancarkan serangan darat ke negara tersebut.
Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, jumlah korban tewas akibat serangan Israel telah melampaui 2.500 orang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.