Netanyahu Ubah Perang Jadi Ajang Kampanye Pemilu untuk Dukung Trump, Klaim Hamas
Benjamin Netanyahu mengubah perang negara pendudukan itu melawan Palestina dan Lebanon menjadi kampanye pemilihan umum untuk mendukung Donald Trump.
Editor: Muhammad Barir
Netanyahu Ubah Perang Jadi Ajang Kampanye Pemilu untuk Dukung Trump, Klaim Hamas
TRIBUNNEWS.COM- Seorang pejabat senior Hamas menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengubah perang negara pendudukan itu melawan Palestina dan Lebanon menjadi kampanye pemilihan umum untuk mendukung Donald Trump.
“Zionis tidak serius dengan negosiasi dan berusaha menunda-nunda di setiap putaran,” imbuh Taher Al-Nunu.
“Netanyahu tidak ingin mencapai kesepakatan. Ia ingin Trump kembali menjadi presiden AS.”
Mengomentari pembantaian warga Palestina yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, Al-Nunu mengemukakan bahwa rezim pendudukan menghancurkan semua komponen kehidupan dan menargetkan rumah sakit di depan mata dunia,
"Namun dunia tidak melakukan apa pun." Ia menambahkan bahwa rezim tersebut tidak mampu mencapai tujuan yang dicanangkannya selama setahun penuh dan tidak melakukan apa pun kecuali melakukan pembantaian terhadap anak-anak dan wanita.
Baca juga: Sinyal Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS Kerek Saham Trump Media di Bursa, Melonjak 20 Persen
Posisi gerakan perlawanan tidak akan berubah terkait pengelolaan Jalur Gaza pascaperang, tegas pejabat Hamas.
“Ada pertemuan dan konsultasi yang sedang berlangsung antara Hamas dan faksi-faksi lainnya untuk mengembangkan visi nasional bersama untuk masa setelah perang. Ada konsensus Palestina dan visi yang disepakati untuk mengecualikan partai non-Palestina mana pun yang memerintah rakyat Palestina.”
Ia kembali menyapa masyarakat Arab, meminta mereka untuk tidak menormalisasi pembantaian yang dilakukan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Terakhir, ia menyampaikan kepada warga Palestina di Tepi Barat dan wilayah pendudukan lainnya:
“Banjir Al-Aqsa adalah kesempatan bagi kami untuk mengakhiri rezim pendudukan dan mengusirnya dari tanah kami. Perlawanan dalam segala bentuknya adalah jalan menuju keselamatan dan pembebasan dari pendudukan.”
SUMBER: Middle East Monitor