Drone Hizbullah Melesat Kelabuhi Sirine Pendeteksi Israel, Hantam Keras Pabrik Penerbangan Zionis
Israel melaporkan pesawat tak berawak dari Lebanon menghantam dan merusak sebuah pabrik yang memproduksi suku cadang penerbangan.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Sri Juliati
Sejak dimulainya perang Israel di Gaza, pada 7 Oktober 2023, gerakan Hizbullah Lebanon telah terlibat langsung, tetapi relatif terbatas dalam perang melawan pendudukan Israel.
Israel meningkatkan agresinya dengan serangan cyber-teror pada 17 dan 18 September 2024, yang merenggut nyawa sedikitnya 37 orang termasuk anak-anak, dan melukai sekitar 3000 lainnya.
Ini berjalan seiring dengan serangkaian pembunuhan para pemimpin Hizbullah, yang terakhir adalah Sekretaris Jenderal partai perlawanan Hassan Nasrallah pada 27 September 2024.
Perkembangan ini bertepatan dengan pemboman yang belum pernah terjadi sebelumnya dan serangan udara oleh tentara Israel di berbagai kota di Lebanon khususnya di selatan, Bekaa dan distrik selatan Beirut.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengumumkan pada 17 Oktober bahwa 2412 orang Lebanon tewas dan 11285 terluka sejak awal agresi Israel di Lebanon, mengutip Palestine Chronicle.
Komite Darurat Pemerintah Lebanon mengumumkan pada 16 Oktober bahwa jumlah tempat penampungan telah mencapai 1.059 pusat, 876 di antaranya memiliki kapasitas maksimum.
Kepala komite, Menteri Lingkungan Hidup Nasser Yassin mengungkapkan bahwa sekitar 50 ribu keluarga telah mengungsi ke tempat penampungan, mencatat bahwa jumlah total orang terlantar melebihi 1,2 juta.
Menurut komite, 326.467 warga Suriah dan 124.225 warga Lebanon menyeberang ke wilayah Suriah dari 23 September hingga 14 Oktober.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)