Menhan AS: Dukungan Korea Utara Tidak Cukup untuk Memenangkan Rusia di Ukraina
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin mengtakan bahwa saat ini pasukan Korea Utara sedang menuju perbatasan untuk bersiap melawan Ukraina.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin mengatakan bahwa saat ini pasukan Korea Utara sedang menuju perbatasan untuk bersiap melawan Ukraina.
Pasukan Korea Utara yang dilengkapi dengan seragam dan peralatan Rusia sedang menuju perbatasan Rusia-Ukraina, kata Austin saat konferensi pers pada 30 Oktober 2024.
Austin mengatakan jumlah tentara Korea Utara saat ini sekitar 10.000 orang.
"Bukti sekarang menunjukkan bahwa Korea Utara telah mengirim sekitar 10.000 tentara untuk berlatih di Rusia timur," kata Austin pada pengarahan Pentagon, dikutip dari Kyiv Independent.
Menurut Austin, sebagian dari jumlah tersebut telah menuju ke perbatasan.
Para pasukan ini terlihat menggunakan seragam tentara Rusia.
"Dan sebagian pasukan DPRK ini telah bergerak mendekati Ukraina, dan kita melihat mereka dilengkapi dengan seragam Rusia dan peralatan Rusia," katanya.
Meski tidak ingin berspekulasi tentang kapan Tentara Korea Utara terlibat dalam perang, Austin menegaskan bahwa AS akan terus mendukung Ukraina dan mencegah Rusia melibatkan tentara Korea Utara.
Austin menduga dikerahkannya tentara Korea Utara untuk membantu Rusia ini atas dasar kekalahan Moskow dalam melawan Ukraina.
"Pengerahan pasukan Korea Utara merupakan akibat langsung dari kekalahan besar Rusia dalam pertempuran," imbuh Austin.
Dengan tegas dan yakin, Austin mengatakan Moskow tak akan memenangkan peperangan walaupun dibantu oleh tentara Korea Utara.
"Putin tidak akan menang di Ukraina, bahkan dengan bantuan lebih banyak dari Korea Utara," tegasnya.
Baca juga: Tentara Korea Utara Bantu Rusia, Ukraina-Korea Selatan Kini Sepakat Tukar Info Intelijen
Seoul akan Kirim Intelijen ke Ukraina
Menteri Pertahanan Korea Selatan Kim Yong-Hyun mengecam Rusia atas keterlibatan tentara Korea Utara dalam peperangan ini.
Menurut Yong Hyun, ini adalah kejahatan perang.