Rata-rata 78 Sirene Berbunyi Setiap Hari di Israel, Sebagian Dipicu Serangan Roket dan Drone
Cek fakta Al Jazeera: serangan selama setahun dari Gaza, Lebanon, Yaman, Irak, dan Iran memicu lebih dari 28.000 alarm keamanan di seluruh Israel.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Lembaca cek fakta Al Jazeera mengungkapkan serangan yang berlangsung selama setahun dari Gaza, Lebanon. Yaman, dan Iran terhadap Israel, memicu lebih dari 28.000 sirene keamanan di seluruh wilayah Tel Aviv.
Hasil analisis yang dihimpun berdasarkan data dari Komando Front Dalam Negeri Israel menyebutkan, rata-rata sirene meraung 78 kali per hari.
Sebagian besar bunyi alarm dipicu oleh serangan roket dan pesawat tak berawak.
Pada hari pertama serangan pada 7 Oktober 2023, Israel mencatat 4.175 alarm.
Sirene berbunyi terutama di kota-kota seperti Tel Aviv dan Yerusalem, dengan pemboman besar-besaran difokuskan pada Israel selatan.
Angka itu melonjak lagi pada Oktober 2024, terutama di utara.
Kota-kota Israel seperti Safad dan Haifa diserang, yang mendorong pihak berwenang mengevakuasi ribuan penduduk dari kota-kota utara dekat perbatasan Lebanon, kata Sanad.
Kota perbatasan Kiryat Shmona mencatat jumlah alarm tertinggi, yakni 417, yang menyebabkan sebagian besar penduduknya mengungsi.
Sementara itu, wilayah "Gaza Envelope" – yang merujuk pada wilayah Israel yang berbatasan dengan daerah kantong tersebut – menghadapi ribuan alarm, yang mencerminkan meluasnya jangkauan dan intensitas serangan sepanjang tahun.
Rumah sakit di Gaza utara tidak beroperasi
Pemboman Israel yang tiada henti dan pengepungan militer yang mencegah akses terhadap bantuan kemanusiaan termasuk pasokan medis.
Baca juga: 4 Populer Internasional: Drone Hizbullah Kelabui Sirene Israel - Venezuela Dicegat Gabung BRICS
Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan semua rumah sakit di bagian utara Jalur Gaza tidak berfungsi.
Kantor tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan di Telegram bahwa 1.800 orang tewas dan 4.000 orang terluka di Gaza utara pada bulan lalu.
"Tim pertahanan sipil telah dipukul saat bertugas dan beberapa dari mereka telah ditangkap atau dicegah bekerja," ungkap mereka.
Dikatakan bahwa wilayah tersebut "dilanda bencana" dan menghimbau masyarakat internasional untuk menegakkan hukum humaniter internasional dan menekan otoritas Israel agar mengizinkan pengiriman bantuan dengan aman.
Perang Israel-Hamas di Gaza
Berikut rangkuman perkembangan terkini, dikutip dari Al Jazeera:
- Badan Pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau disebut sebagai WFP telah memperingatkan akan terjadinya kelaparan di Gaza, kecuali ";tindakan segera" diambil untuk mengirimkan lebih banyak makanan dan pasokan penting.
- Kantor berita Wafa melaporkan penembakan hebat oleh Israel di Jalur Gaza pagi ini.
Akibatnya, banyak warga Palestina tewas, terluka, atau terjebak di bawah reruntuhan. Jumlah korban yang sebenarnya belum jelas.
- Di Lebanon, sedikitnya empat orang tewas dan banyak lainnya terluka di kota Machghara di Lembah Bekaa setelah serangan Israel semalam.
- 10 orang terluka dalam serangan Israel terhadap rumah sakit pemerintah di Tebnine selatan dan Baalbek timur, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
- Militer Israel mengklaim telah membunuh seorang komandan Hizbullah di daerah Baraachit di Lebanon selatan.
- Pemukim Israel telah membakar sejumlah kendaraan Palestina di kota el-Bireh, di provinsi Ramallah dan el-Bireh di Tepi Barat yang diduduki, kantor berita Wafa melaporkan.
- Militer Israel menyatakan telah mencegat target "udara mencurigakan" di atas Dataran Tinggi Golan yang diduduki, dengan target lain mendekat dari timur pada pagi hari. Ini sering merujuk pada proyektil dari Irak.
- Kamala Harris, kandidat presiden dari Partai Demokrat, menyampaikan pidato terakhirnya kepada warga Arab Amerika di negara bagian Michigan.
Di kesempatan tersebut, Harris berjanji akan mengakhiri perang Israel di Gaza jika dia terpilih.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)