125 Polisi Inggris Dipecat Karena Tidak Jujur Saat Bertugas
Pemecatan terjadi saat kepala polisi Inggris berjuang memulihkan kepercayaan publik menyusul serangkaian skandal yang melanda polisi di negara itu.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Rekor terbaru, sebanyak 600 polisi dipecat karena pelanggaran di Inggris dan Wales.
Pemecatan terjadi saat kepala polisi Inggris berjuang memulihkan kepercayaan publik menyusul serangkaian skandal yang melanda polisi di negara itu.
"Sebanyak 593 polisi dipecat dan dilarang kembali bertugas dalam setahun hingga 31 Maret," menurut data yang dirilis oleh College of Policing pada Selasa (5/11/2024).
Angka tersebut, yang mencakup 43 kepolisian di Inggris dan Wales, menandai kenaikan lebih dari 50 persen pemecatan polisi dari tahun sebelumnya.
Pemecatan tersebut mencakup 74 petugas yang dipecat karena pelanggaran seksual dan perilaku buruk.
Serta 18 petugas kepolisian yang dipecat karena memiliki materi eksploitasi anak.
Penyebab pemecatan yang paling umum adalah ketidakjujuran dan perilaku diskriminatif.
Masing-masing berjumlah 125 polisi dipecat karena tidak jujur dan 71 kasus karena perilaku diskriminatif.
Peningkatan pemecatan terjadi saat kepala polisi di Inggris berupaya mendapatkan kembali kepercayaan publik pasca penculikan dan pembunuhan eksekutif pemasaran berusia 33 tahun Sarah Everard pada tahun 2021 oleh Wayne Couzens.
Wayne adalah seorang petugas yang bertugas di Kepolisian Metropolitan London.
Tahun lalu, petugas Polisi Metropolitan lainnya, David Carrick, dijatuhi hukuman minimal 30 tahun penjara karena melakukan puluhan pemerkosaan dan pelanggaran seksual terhadap 12 wanita.
Asisten Kepala Polisi Tom Harding, direktur standar operasional di College of Policing, mengatakan perilaku petugas yang dipecat itu “sangat mengecewakan”.
"Namun, angka-angka ini menunjukkan bahwa kami memiliki prosedur yang efektif dan kuat untuk mengidentifikasi dan menangani petugas tersebut dengan cepat, dan mencegah mereka menduduki jabatan di kepolisian di masa mendatang," kata Harding.
“Angka-angka ini menunjukkan bahwa tidak ada tempat untuk bersembunyi bagi orang-orang yang gagal memenuhi standar tinggi yang ditetapkan di seluruh kepolisian kita.”
Sumber: Al Jazeera
Lalu bagaimana dengan di Indonesia?
Baca juga: Detik-Detik Sopir Taksi Online Dipukul Polisi di Jakarta, Pelaku Dicopot dari Jabatannya
Baca juga: Oknum Anggota Polda Maluku Pukul Sopir Taksi Online Berujung Laporan Polisi di Polres Jaksel
Baca juga: Gunawan Sadbor Ditangkap, Ini 4 Artis yang Pernah Diperiksa Polisi soal Judi Online
Baca juga: Sosok Polisi Gadungan di Surabaya, Mengaku Intel dan Tipu 10 Wanita, Salah Satu Korban Teman Sekolah