Profil Yoav Gallant, Menhan Israel 2 Kali Dipecat Netanyahu, Pernah Jadi Komando Selatan IDF
Gallant adalah seorang politikus Israel dan mantan Komando Selatan dalam Pasukan Pertahanan Israel.
Penulis: Dewi Agustina
Gallant mengatakan perang tersebut tidak memiliki arah yang jelas, sementara Netanyahu menegaskan kembali bahwa pertempuran tidak akan berhenti sampai Hamas dilenyapkan sebagai entitas pemerintahan dan kekuatan militer di Gaza.
Respons Analis Politik
Sementara itu analis politik senior Al Jazeera, Marwan Bishara, mengatakan keputusan pemecatan terhadap Gallant tersebut dapat mengarah pada pemerintahan yang lebih “konsolidasi”.
"Apa yang menunjukkan bahwa pemerintahan ini akan lebih terkonsolidasi adalah kenyataan bahwa ketika menyangkut partai-partai ultra-Ortodoks dalam koalisi-- Ben-Gvir dan (Menteri Keuangan sayap kanan Bezalel) Smotriches di dunia--mereka akan lebih terkonsolidasi. Merasa lebih nyaman sekarang karena Gallant tidak berada di pemerintahan," jelas Bishara.
"Itu tidak berarti bahwa dia adalah seorang yang moderat. Gallant bahkan lebih fasis, lebih kejam daripada para fanatik agama mana pun. Dia tidak fanatik politik," katanya.
43 Ribu Lebih Korban Tewas Serangan Israel
Menurut otoritas kesehatan Palestina, hingga saat ini setidaknya 43.391 orang tewas, dan 102.347 lainnya terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak Oktober 2023.
Israel memulai perangnya di Gaza setelah serangan pimpinan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sedikitnya 1.139 orang, menurut penghitungan Al Jazeera berdasarkan statistik Israel.
Sekitar 250 lainnya ditangkap sebagai tawanan.
Sumber: Aljazeera