Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

6 Kesalahan Demokrat yang Berujung Kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden AS 2024

Bagaimana Donald Trump bisa menang dalam pemilu kali ini? Kesalahan strategi apa yang dilakukan Demokrat? Berikut analisisnya.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in 6 Kesalahan Demokrat yang Berujung Kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden AS 2024
AFP/BRENDAN SMIALOWSKI
Orang-orang bereaksi saat Wakil Presiden AS Kamala Harris berpidato di Universitas Howard di Washington, DC, pada 6 November 2024. 

Namun kenyataannya, Harris dipilih begitu saja oleh Partai Demokrat tanpa adanya proses pemilihan pendahuluan.

Beberapa pihak mengkritik bahwa pemilihan ini kurang demokratis.

3. Pemilihan Wakil Presiden untuk Kamala Harris

Kamala Harris dan Tim Walz
Kamala Harris dan Tim Walz (Instagram @kamalaharris/@timwalz)

Dengan memilih Gubernur Minnesota, Tim Walz, sebagai calon wakil presidennya, Harris berharap dapat mempertahankan dukungan di negara bagian Midwest seperti Michigan dan Wisconsin.

Namun, pemilihan Walz tampaknya tidak membawa pengaruh besar.

Harris-Walz gagal memenangkan Wisconsin dan Michigan, meskipun hasil resmi belum diumumkan.

Biden berhasil memenangkan kedua negara bagian tersebut pada tahun 2020 dengan selisih tipis.

Pemilihan Walz juga mengecewakan para pendukung Gubernur Pennsylvania, Josh Shapiro.

BERITA REKOMENDASI

Shapiro dianggap lebih mampu membantu Demokrat memenangkan Pennsylvania, negara bagian medan pertempuran terbesar dalam pemilihan ini. 

Baca juga: Putin Diam-diam Beri Ucapan Selamat kepada Donald Trump, Harapkan Kemajuan dalam Perang di Ukraina

4. Membuat Pemilih Arab-Amerika Kecewa

Harris dinilai gagal merespons tuntutan rakyat agar AS mengakhiri dukungannya terhadap perang Israel di Gaza.

Sikap ini membuat Harris kehilangan dukungan di negara bagian medan pertempuran seperti Michigan, yang memiliki konsentrasi pemilih Arab-Amerika terbesar.

Trump memenangkan Dearborn, sebuah kota dengan penduduk keturunan Arab yang cukup signifikan, setelah Biden sebelumnya menang dengan selisih besar di daerah tersebut.

Nihad Awad, direktur eksekutif nasional Council on American-Islamic Relations (CAIR), mengatakan kepada Newsweek bahwa penurunan dukungan terhadap Harris sebagian besar disebabkan oleh kekecewaan mendalam yang dirasakan pemilih muda, Muslim, Arab, dan lainnya atas dukungan pemerintahan Biden-Harris terhadap Israel.

5. Kehilangan Dukungan Pemilih Latino


Harris juga dinilai kurang berhasil membangkitkan semangat salah satu kelompok pemilih yang tumbuh paling cepat dan semakin berpengaruh di Amerika Serikat, yaitu pemilih Latino.

Jajak pendapat menunjukkan bahwa Harris tampil lebih buruk dibanding Biden di mata pemilih Latino.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas