Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Respons Hamas Atas Pengusiran Qatar, Rupanya Doha Ngambek Soal Perundingan Gencatan Senjata

keputusan Qatar yang selama bertahun-tahun menjadi rumah kedua bagi pimpinan politik Hamas, terkait dengan mandeknya perundingan gencatan senjata

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Respons Hamas Atas Pengusiran Qatar, Rupanya Doha Ngambek Soal Perundingan Gencatan Senjata
rntv/File photo
Petempur Brigade Al-Qassam, sayap Militer Hamas, dalam parade militer di Jalur Gaza. 

"Kekalahan Hamas sudah di depan mata, dan mengakhiri tempat berlindung yang aman bagi para pemimpinnya di luar negeri sangat penting untuk mengalahkannya," tulis para senator.

Qatar telah memfasilitasi perundingan gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Al Jazeera, yang sebagian didanai oleh Qatar, melaporkan bahwa seorang pejabat Israel bertemu dengan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani untuk melanjutkan perundingan perdamaian setelah kematian pemimpin Hamas Yahya Sinwar.

Kepala intelijen Israel David Barnea dan Direktur CIA Bill Burns juga bergabung dalam negosiasi.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu Al Thani bulan lalu dan menyoroti peran "penting" Qatar dalam upaya mengakhiri perang di Jalur Gaza dan membebaskan sandera.

Lambang gerakan Hamas dan Fatah, dua kelompok politik dan militer dominan di Palestina. Keduanya menunjukkan niat bersatu demi terciptanya persatuan nasional dan Negara Palestina menghadapi pendudukan Israel.
Lambang gerakan Hamas dan Fatah, dua kelompok politik dan militer dominan di Palestina. Keduanya menunjukkan niat bersatu demi terciptanya persatuan nasional dan Negara Palestina menghadapi pendudukan Israel. (khaberni/HO)

Hamas dan Fatah Bahas Tata Kelola Gaza Pasca-Perang di Kairo

Delegasi dari Hamas dan Fatah berada di Kairo untuk berunding mengenai sifat pemerintahan Gaza pascaperang.

Sebuah sumber Mesir mengumumkan dimulainya pertemuan antara kedua faksi Palestina pada malam 2 November.

Berita Rekomendasi

"Pertemuan Fatah dan Hamas di Kairo mengenai Jalur Gaza telah dimulai melalui Komite Dukungan Masyarakat untuk mengelola urusan Jalur Gaza," saluran berita Mesir Al-Qahera TV mengutip sumber keamanan Mesir.

"Pertemuan tersebut adalah urusan Palestina semata, dan upaya Mesir bertujuan untuk menyatukan barisan Palestina dan meringankan penderitaan rakyat Palestina," katanya.

Baca juga:  Fatah-Hamas Join Operation di Tulkarm, Tentara Israel Terjebak Penyergapan, IDF Tewas dan Luka-luka

Sumber tersebut juga menunjukkan bahwa Fatah dan Hamas "menunjukkan lebih banyak fleksibilitas dan sikap positif terhadap pembentukan Komite Dukungan Masyarakat untuk mengelola urusan Jalur Gaza."

Al-Araby Al-Jadeed  melaporkan  bahwa delegasi Hamas dipimpin oleh wakil kepala Politbiro Khalil al-Hayya dan termasuk anggota Politbiro Bassem Naim dan kepala hubungan nasional Hussam Badran.

Delegasi Fatah termasuk Wakil Ketua Mahmoud Al-Aloul, anggota Komite Eksekutif PLO Azzam al-Ahmad, dan kepala Dewan Nasional Palestina Rawhi Fattouh.

Dalam pembicaraan sebelumnya, Hamas telah menganjurkan dibentuknya pemerintahan teknokratis untuk mengelola Tepi Barat dan Gaza, karena khawatir akan terjadinya fragmentasi lebih lanjut di wilayah Palestina.

Setelah pertemuan pertama, pejabat Hamas mengatakan gerakan perlawanan terbuka terhadap semua usulan "selama itu adalah solusi Palestina."

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas