Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Izinkan Geng Bersenjata Jarah Truk Bantuan di Gaza, Otoritas Palestina: IDF Malah Kutip Jatah

Tentara Israel malah meminta 'jatah' dengan mengutip biaya ke geng-geng tersebut dari hasil penjarahan yang dilakukan ke truk bantuan Gaza.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Israel Izinkan Geng Bersenjata Jarah Truk Bantuan di Gaza, Otoritas Palestina: IDF Malah Kutip Jatah
SAPIR SLUZKER AMRAN, CO-FOUNDER BREAKING WALLS MOVEMENT
Video dan foto yang diambil oleh seorang saksi mata menunjukkan warga Israel menaiki truk bantuan ke Gaza dan melemparkan paket makanan ke pinggir jalan 

Israel Izinkan Geng Bersenjata Menjarah Truk Bantuan di Gaza, Otoritas Palestina: IDF Malah Kutip Jatah

TRIBUNNEWS.COM - Otoritas Palestina (PA) menuduh tentara Israel (IDF) pada hari Selasa mengizinkan geng-geng bersenjata menjarah truk-truk bantuan di Jalur Gaza yang diblokade .

Selain itu, PA juga menuduh IDF malah meminta 'jatah' dengan mengutip biaya ke geng-geng tersebut dari hasil penjarahan yang dilakukan.

"Tentara mengizinkan geng-geng bersenjata mencuri truk-truk bantuan dan barang-barang serta mengenakan biaya," kata Ismail Thawabteh, yang mengepalai kantor media pemerintah Gaza, kepada Anadolu, dikutip RNTV, Selasa (12/11/2024).

Baca juga: Ribuan Tentara Cadangan Israel Menolak Bertugas, Al Qassam Sikat Puluhan IDF dari Jarak Dekat

Ia mengatakan pasukan Israel mencegah petugas polisi Palestina dan perusahaan-perusahaan keamanan swasta mengamankan truk-truk bantuan dan mengancam akan menargetkan mereka.

"Strategi ini sesuai dengan kebijakan (Israel) yang sengaja membuat warga Palestina kelaparan , dan menegaskan bahwa tujuannya adalah untuk mencegah pengiriman bantuan," tambahnya.

Beberapa polisi dan petugas keamanan Palestina tewas dalam serangan-serangan Israel saat menjaga truk-truk bantuan di Gaza.

Berita Rekomendasi

Bulan lalu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan tentang kelaparan yang "tidak dapat ditoleransi" di daerah kantong Palestina itu. "Khawatir dengan temuan laporan IPC

"(Integrated Food Security Phase Classification) hari ini bahwa pengungsian yang tinggi dan pembatasan aliran bantuan kemanusiaan berarti orang-orang di Gaza menghadapi tingkat kelaparan yang sangat parah," tulis Guterres di X.

Israel telah melanjutkan serangannya yang menghancurkan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Serangan itu telah menewaskan lebih dari 43.600 korban dan membuat daerah kantong itu hampir tidak dapat dihuni. Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang mematikannya di Gaza.

Baca juga: Seputar Generals Plan, Rencana Kejam Israel dalam Operasi Kelaparan dan Pemusnahan Gaza

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyatakan lebih dari satu juta orang di Gaza tengah dan Gaza selatan tidak menerima pasokan makanan apa pun selama bulan Agustus dan situasi kemanusiaan di Gaza masih sangat buruk.
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyatakan lebih dari satu juta orang di Gaza tengah dan Gaza selatan tidak menerima pasokan makanan apa pun selama bulan Agustus dan situasi kemanusiaan di Gaza masih sangat buruk. (Anadolu Agency)

Rencana Kejam Membuat Warga Gaza Mati Kelaparan

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dilaporkan sedang memeriksa proposal untuk menutup bantuan kemanusiaan ke Gaza utara, dengan tujuan membuat ratusan ribu orang yang tidak bisa meninggalkan rumah mereka mati kelaparan.

Dalam proposal tersebut, yang dilihat oleh Associated Press, warga yang masih berada di Gaza utara akan diklasifikasikan sebagai kombatan.

Artinya, tentara Israel diperbolehkan menembak mereka.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas