Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel: Tak Akan Ada Gencatan Senjata di Lebanon, IDF Terus Serang Hizbullah

Israel mengatakan tidak akan ada gencatan senjata di Lebanon dan menegaskan Israel akan terus menyerang Hizbullah di Lebanon.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Israel: Tak Akan Ada Gencatan Senjata di Lebanon, IDF Terus Serang Hizbullah
Instagram @b.netanyahu
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersama para tentara Israel. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan Israel akan terus menyerang Hizbullah Lebanon dengan kekuatan penuh dan tidak akan ada gencatan senjata.

“Kami akan terus menyerang Hizbullah dengan kekuatan penuh hingga tujuan perang tercapai. Israel tidak akan menyetujui pengaturan apa pun yang tidak menjamin haknya untuk menegakkan dan mencegah serangan secara independen, memastikan tujuan perang di Lebanon terpenuhi," kata Israel Katz di media sosial X, Selasa (12/11/2024).

Israel juga mengatakan akan melucuti senjata Hizbullah, mendorong mereka melewati Sungai Litani, dan mengizinkan penduduk Israel di perbatasan utara untuk kembali ke rumah mereka dengan aman.

Komentarnya muncul sehari setelah Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa'ar, mengatakan perang melawan Hizbullah belum berakhir. 

"Tantangan utama yang dihadapi setiap kesepakatan gencatan senjata adalah penegakannya," kata Gideon Sa'ar, seperti diberitakan The Times of Israel.

Pemerintahan Presiden AS, Joe Biden, telah menghabiskan waktu berbulan-bulan mencoba menengahi gencatan senjata, dan ada laporan utusan AS, Amos Hochstein, mungkin akan kembali ke wilayah tersebut dalam beberapa hari mendatang.

Sementara itu, Hizbullah mengatakan pihaknya memiliki cukup senjata untuk perang panjang dan mendesak Israel untuk menghentikan serangannya di Lebanon jika berniat memulai negosiasi.

Berita Rekomendasi

Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah mendukung perlawanan Palestina, Hamas, dan terlibat pertempuran dengan Israel di perbatasan Lebanon selatan dan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki.

Hizbullah bersumpah akan berhenti menyerang Israel jika Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Selain Jalur Gaza, Israel memperluas serangannya ke Lebanon selatan sejak Senin (23/9/2024) dengan dalih menargetkan Hizbullah.

Jumlah korban tewas di Lebanon akibat serangan Israel sejak 23 September 2023 telah meningkat menjadi lebih dari 3.136 orang, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

Baca juga: Tanggapi Mahmoud Abbas, Menlu Israel Gideon Saar Sebut Negara Palestina Tidak Realistis

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza.

Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 43.552 jiwa dan 102.765 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (10/11/2024) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Al Mayadeen.

Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada tahun 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas