Bela Netanyahu, AS Kecam Laporan PBB yang Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza
AS menolak keras laporan Komite Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang menyebut Israel melakukan genosida dan pelanggaran HAM di Gaza.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM – Amerika Serikat (AS) menolak keras laporan Komite Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang menyebut Israel melakukan genosida dan pelanggaran HAM di Gaza.
Melalui Juru bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel, pemerintah AS melayangkan kecaman kepada komite khusus PBB terkait laporan Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.
"Laporan itu adalah sesuatu yang dengan tegas tidak akan kami setujui," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Vedant Patel, sebagaimana dilansir The Times of Israel.
"Itu adalah sesuatu yang kami tidak setuju dengan tegas. Kami pikir ungkapan dan tuduhan semacam itu jelas tidak berdasar, karena berkaitan dengan situasi kemanusiaan," imbuhnya.
Selain mengecam tuduhan genosida, AS juga mempersoalkan laporan Human Rights Watch yang mengatakan, bahwa Israel telah memindahkan paksa warga Gaza sebagai upaya "kejahatan terhadap kemanusiaan."
Menurut Patel, Israel selama ini telah mengambil langkah-langkah untuk memenuhi tuntutan AS terkait peningkatan bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza.
Israel bahkan secara konsisten selalu meminta warga sipil untuk mengungsi dari area tertentu sebelum melakukan operasi militer.
"Adalah sangat konsisten dan dapat diterima untuk meminta warga sipil untuk mengungsi dari area tertentu saat mereka melakukan operasi militer tertentu, dan kemudian mereka dapat pulang," kata Patel.
"Kami belum melihat adanya pemindahan paksa secara khusus," tegasnya.
PBB: Aksi Israel di Gaza Masuk Kategori Genosida
Sebelum AS melayangkan kecaman, Komite Khusus PBB sempat melakukan penyelidikan terkait Praktik-Praktik Israel yang menggunakan kelaparan sebagai metode perang, yang berakibat pada "korban sipil massal dan kondisi yang mengancam nyawa" bagi warga Palestina.
Laporan itu menyebutkan bahwa sejak awal perang, pejabat Israel secara terbuka mendukung kebijakan yang merampas kebutuhan dasar warga Palestina seperti makanan, air, dan bahan bakar, yang mengancam kelangsungan hidup mereka.
"Sejak awal konflik, para pejabat Israel secara terbuka mendukung kebijakan yang menghilangkan kebutuhan dasar warga Palestina untuk bertahan hidup—seperti makanan, air, dan bahan bakar," ungkap komite tersebut.
Baca juga: Komite PBB Soroti Metode Perang Israel di Gaza: Konsisten dengan Praktik Genosida
Tak sampai disitu, Israel juga dilaporkan secara sistematis menghalangi bantuan kemanusiaan guna memanfaatkan pasokan krusial untuk kepentingan politik dan militer.
PBB turut memergoki Israel menggunakan sistem penargetan canggih dengan kecerdasan buatan dalam operasi militer Israel, yang menyebabkan lonjakan korban sipil terutama di kalangan perempuan dan anak-anak.