Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Foto Tank Canggih Korea Utara M1989 Terlihat Memasuki Wilayah Krasnoyarsk, Rusia

Dua unit tank "self-propelled" Koksan 170 mm M1989 terlihat di wilayah Krasnoyarsk, di Rusia bagian tengah, menurut laporan situs militer.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Foto Tank Canggih Korea Utara M1989 Terlihat Memasuki Wilayah Krasnoyarsk, Rusia
X/Archer83Able
Foto Tank Canggih Korea Utara M1989 Terlihat Memasuki Wilayah Krasnoyarsk, Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Bukti foto terbaru menunjukkan Korea Utara mengirim tank "self-propelled" untuk Rusia yang sedang berperang melawan Ukraina.

Selain lebih dari 10.000 tentara yang dikirim oleh Kim Jong Un, sebuah foto diduga menunjukkan artileri M1989 melintasi Rusia dengan kereta api di tengah salju tipis.

Mengutip The War Zone, foto tersebut beredar di media sosial X pada hari Kamis (14/11/2024), diyakini pertama kali diunggah ke aplikasi perpesanan Telegram Rusia.

Foto tersebut, memperlihatkan setidaknya dua unit artileri "self-propelled" Koksan 170 mm M1989 yang diangkut dengan gerbong kereta datar.

Analis intelijen sumber terbuka kemudian mendeteksi lokasinya, yang ternyata berada di Krasnoyarsk, di Rusia bagian tengah.

Yang perlu diperhatikan adalah fakta bahwa kendaraan tersebut memiliki roda jalan yang dicat putih, ciri khas itu sering terlihat pada peralatan Korea Utara selama parade penting.

Kim Jong Un juga pernah terlihat berpose dengan tank M1989 tersebut.

Postingan di X memperlihatkan tank Korea Utara M1989
Postingan di X memperlihatkan tank Korea Utara M1989 (X/Archer83Able)
Berita Rekomendasi

Baik Rusia maupun Korea Utara tidak mengumumkan pengerahan senjata semacam itu.

Mengutip Mirror UK, pengiriman artileri ini terjadi setelah Korea Utara menyetujui pakta "bantuan militer bersama" dengan Rusia.

Kesepakatan keduanya memicu kekhawatiran dunia bahwa Korea Utara akan secara resmi bergabung dalam perang melawan Ukraina.

Pasukan Korea Utara diyakini telah dikerahkan ke Rusia untuk mendukung invasi Moskow.

Baca juga: Korsel Siap Pasok Senjata ke Kiev, Zelensky: Untuk Menembaki Tentara Korea Utara 

Sebanyak 50.000 pasukan Korea Utara dan Rusia diyakini berkumpul untuk menyerang wilayah Kursk, Rusia, yang diinvasi Ukraina.


Rusia juga telah menyelesaikan ratifikasi perjanjian tersebut, minggu lalu setelah sebelumnya ditandatangani oleh Vladimir Putin dan Kim Jong Un pada bulan Juni.

Diyakini bahwa kesepakatan antara keduanya adalah kesepakatan terbesar bagi kedua negara itu sejak berakhirnya Perang Dingin.

Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif akan berlaku saat kedua pihak saling bertukar dokumen tentang ratifikasi, kata Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang dikelola pemerintah.

Korea Utara meratifikasi perjanjian tersebut, melalui sebuah dekrit yang ditandatangani pada hari Senin (11/11/2024) oleh presiden urusan negara tersebut, kata KCNA.

Parlemen Korea Utara, yang merupakan Majelis Rakyat Tertinggi, sebenarnya memiliki hak untuk meratifikasi perjanjian.

Tetapi Kim Jong Un dapat meratifikasi perjanjian-perjanjian besar secara sepihak, menurut pejabat Korea Selatan.

Perjanjian tersebut mengharuskan kedua negara untuk menggunakan semua cara yang tersedia untuk memberikan bantuan militer segera jika salah satu diserang.

Spesifikasi M-1978/1989 Koksan

Menurut The War Zone, sistem artileri Koksan milik Korea Utara pertama kali digunakan pada akhir tahun 1970-an, dengan nama M1978.

Barat menyebut, bahwa sistem ini pertama kali ditemukan oleh badan intelijen pada tahun 1978 di kota Koksan.

M1978 asli didasarkan pada tank Type 59 yang telah diadaptasi, dilengkapi dengan meriam artileri kaliber 170 mm, yang dipasang di superstruktur terbuka, bukan di menara yang dilindungi.

Versi M1989, seperti yang terlihat pada foto dari Krasnoyarsk, menggunakan meriam yang sama tetapi dipasang pada sasis yang lebih modern, mirip dengan yang digunakan pada 2S7 Pion milik Rusia, artileri self-propelled kaliber 203 mm.

Versi M1989 juga memiliki penyimpanan di dalam untuk 12 butir amunisi.

parade militer Korea Utara memamerkan M1989
parade militer Korea Utara memamerkan M1989 (east2west news/Mirror UK)

Keunggulan utama M1978/M1989 adalah jangkauannya yang jauh, dengan meriam 170 mm yang besar dinilai mampu menembakkan peluru standar hingga jarak sekitar 25 mil, atau peluru berbantuan roket hingga jarak 37 mil.

Baca juga: 50.000 Tentara Rusia dan Korea Utara Akan Dikerahkan ke Wilayah Kursk dalam Beberapa Hari Mendatang

Selama ini, senjata ini dinilai sebagai artileri konvensional dengan jangkauan terjauh yang digunakan Korea Utara.

Namun kekurangan tank ini adalah tidak dapat mengangkut awak senjata, sehingga harus diangkut secara terpisah, dan tidak adanya perlindungan lapis baja bagi awak setelah senjata dipasang dan dioperasikan.

Selain itu, laju tembakannya sangat lambat menurut standar modern, hanya dua putaran setiap lima menit.

Tank Howitzer PzH 2000 buatan Jerman, yang juga digunakan oleh Ukraina, dapat menembakkan 10 putaran per menit atau tiga putaran beruntun dalam 10 detik.

Bagi Rusia, ada pula masalah karena M1989 menggunakan amunisi 170 mm.

Rusia mungkin tidak memiliki stok amunisi seperti itu.

Dalam skala global pun, kaliber 170 mm relatif langka.

Namun Korea Utara memiliki banyak amunisi yang berpotensi dapat dipasok.

Perlu dicatat juga bahwa M1978/M1989 merupakan senjata yang sangat dikenal oleh para analis Barat.

Senjata tersebut, diekspor ke Iran dan digunakan secara luas dalam Perang Iran-Irak, beberapa unit direbut dan digunakan oleh Irak.

Invasi Irak tahun 2003 memberi kesempatan kepada militer AS untuk mengamati beberapa tank ini dari jarak dekat.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas