Brigade Al Qassam Habisi 3 Tentara Israel dari Jarak Dekat di Beit Lahia Gaza Utara
Al Qassam juga mengaku bertanggung jawab atas sniping (penembakan oleh penembak jitu) seorang tentara Israel di Beit Lahia, Gaza Utara
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Imbas kerusuhan ini, Lima demonstran ultra-Ortodoks telah ditangkap atas tuduhan melakukan perilaku tidak tertib dan menyerang petugas polisi di Yerusalem.
Israel Krisis Tentara
Rilisnya perintah wajib militer bagi Kaum ultra-Ortodoks memicu spekulasi bahwasanya Israel kini tengah mengalami krisis pasukan.
Terlebih beberapa bulan terakhir sebagian besar tentara cadangan dari batalion perang menolak perintah Perdana Menteri Netanyahu Benjamin untuk melanjutkan invasi melawan Hamas di jalur Gaza.
Tidak dijelaskan secara spesifik mengenai alasan mengapa militer Israel kompak menolak perintah perang.
Namun menurut informasi yang dihimpun media lokal Channel 14, pengunduran diri mencerminkan adanya gangguan dalam Unit, akibat ketidaksepakatan antara mereka mengenai pendudukan di Rafah, Gaza, Palestina.
Isu krisis pasukan semakin diperkuat dengan adanya pernyataan dari juru bicara IDF yang mengungkap bahwa pihaknya sangat membutuhkan 7.000 tentara tambahan.
Selain ribuan pasukan, IDF juga meminta tambahan 7.500 posisi untuk perwira dan bintara.
Jumlah tersebut melonjak dari target yang telah dijadwalkan, menandakan IDF mengalami krisis pasukan di medan perang.
(oln/rntv/*)