Ankara Blokir Pesawat Presiden Israel Lewat Wilayah Udara Turki, Isaac Herzog Batal Hadiri COP29
Dengan menolak izin bagi pesawat Isaac Herzog masuki wilayah udara Turki, Ankara halangi Herzog untuk menghadiri pertemuan puncak COP29 di Baku.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Ankara memblokir pesawat Presiden Israel, Isaac Herzog melewati wilayah udara Turki.
Menurut beberapa laporan yang mengutip pejabat Azerbaijan dan Turki, dengan menolak izin bagi pesawat Isaac Herzog memasuki wilayah udara Turki, Ankara menghalangi Presiden Israel untuk menghadiri pertemuan puncak COP29 di Baku awal minggu ini.
Pada hari Sabtu (16/11/2024), kantor Presiden Israel, Isaac Herzog mengumumkan bahwa ia membatalkan rencana kunjungannya ke konferensi iklim di Baku, Azerbaijan.
Kantor presiden menyebut alasan keamanan sebagai alasannya, tanpa menjelaskan lebih lanjut, Middle East Eye melaporkan.
Namun laporan Ynet mengutip pejabat di Azerbaijan pada hari Minggu (17/11/2024), mengatakan kalau perjalanan itu dibatalkan karena Turki menolak mengizinkan pesawat presiden memasuki wilayah udaranya.
Seorang pejabat Azerbaijan yang tidak disebutkan namanya, dilaporkan mengatakan bahwa Israel dan Turki terlibat dalam "negosiasi intensif melalui saluran diplomatik yang berlangsung selama beberapa hari tetapi tidak membuahkan hasil".
Delegasi Israel lainnya ke konferensi tersebut tiba di Baku pada tanggal 11 November, setelah melakukan perjalanan ke sana dengan penerbangan komersial melalui Georgia.
Al-Monitor melaporkan bahwa pejabat Turki mengonfirmasi bahwa pemerintah menolak permintaan resmi Israel agar pesawat Herzog terbang melalui wilayah udara Turki.
Hubungan yang memburuk
Ini terjadi setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan bahwa Turki telah memutuskan semua hubungan dengan Israel, Rabu (13/11/2024).
Baca juga: 3 Pelaku Penembakan Bom Suar ke Rumah Netanyahu Ditangkap, Akan Diinterogasi Shin Bet
“Pemerintah Republik Turki, di bawah kepemimpinan Tayyip Erdogan, tidak akan melanjutkan atau mengembangkan hubungan dengan Israel,” kata Erdogan.
“(Koalisi penguasa kami) bertekad dalam keputusannya untuk memutus hubungan dengan Israel, dan kami akan mempertahankan sikap ini di masa depan.” lanjutnya.
“Kami, sebagai Republik Turki dan pemerintahnya, saat ini telah memutuskan semua hubungan dengan Israel," jelasnya.
Hubungan Turki-Israel telah memburuk secara signifikan sejak serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 dan perang Israel berikutnya di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 43.000 warga Palestina.
Awal tahun ini, Turki melakukan intervensi dalam kasus genosida terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ) untuk mendukung Palestina dan menganjurkan embargo senjata terhadap Tel Aviv.