Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di KTT APEC Peru Presiden Prabowo Desak Perdagangan Antar-Negara yang Lebih Adil

Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia berpotensi menjadi pelopor perdagangan dunia yang lebih adil.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Di KTT APEC Peru Presiden Prabowo Desak Perdagangan Antar-Negara yang Lebih Adil
Tribunnews.com/ Igman Ibrahim
Pesiden Prabowo Subianto saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Peru, Jumat (15/11/2024). 

 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia terhadap perdagangan antarnegara yang terbuka, teratur, dan adil dalam acara Leaders Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2024 di Lima, Peru beberapa waktu lalu.

Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat mengapresiasi pernyataan Presiden Prabowo pada forum tersebut.

Ia menilai, Indonesia berpotensi menjadi pelopor perdagangan dunia yang lebih adil. Oleh karena itu, Indonesia harus memperkuat kebijakan nasional yang sejalan dengan komitmen global.

"Dengan memperkuat kebijakan nasional, memainkan peran aktif dalam diplomasi global, dan menjaga konsistensi dalam forum internasional, Indonesia dapat memimpin perubahan menuju dunia yang lebih adil," ujar Achmad kepada wartawan, Senin (18/11/2024).

Menurut dia upaya ini dapat mencakup penguatan sektor domestik seperti UMKM dan industri dalam negeri, sehingga Indonesia tidak hanya menjadi penonton di pasar internasional.

Berita Rekomendasi

Selain itu, Indonesia juga perlu meningkatkan daya saing melalui teknologi, efisiensi logistik, dan akses pembiayaan bagi usaha lokal. Dengan diperkuatnya kemampuan domestik, maka akan berdampak pada semakin kuatnya posisi Indonesia dalam perdagangan global.

Di sisi lain, tantangan geopolitik seperti konflik Rusia-Ukraina dan tragedi Gaza menunjukkan bahwa sistem dunia saat ini rentan terhadap ketidakstabilan. Indonesia, dengan prinsip "bebas aktif," memiliki legitimasi untuk memainkan peran mediator dalam menyelesaikan konflik global secara damai.

Dengan demikian, keberhasilan Indonesia dalam menyuarakan perdagangan yang adil di APEC harus diikuti dengan konsistensi dalam forum internasional lainnya, seperti G20, ASEAN, dan PBB.

"Dengan menjaga konsistensi ini, Indonesia dapat memastikan bahwa agenda keadilan perdagangan tetap menjadi prioritas utama," katanya.

Baca juga: Pernyataan Prabowo di APEC Soal Keadilan Perdagangan Relevan, Pengamat: Ada Ketimpangan di Dunia

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dunia membutuhkan sistem yang tidak hanya berfokus pada kepentingan ekonomi, tetapi turut mempertimbangkan aspek kemanusiaan dan keberlanjutan.

Menurutnya, perdagangan bebas yang adil harus memberikan akses yang sama bagi semua negara, tanpa hambatan proteksionis yang merugikan negara kecil."

"Sistem yang transparan dan terorganisasi dengan baik dapat menciptakan keadilan dalam pembagian manfaat perdagangan, termasuk akses terhadap teknologi, pasar, dan pembiayaan.

Baca juga: PM Kanada Justin Trudeau Perkenalkan Putrinya kepada Prabowo di APEC Economic Gala Dinner 2024 Peru

Kerja sama dengan negara-negara ASEAN, China, dan India dapat menciptakan pasar alternatif yang lebih inklusif. Indonesia juga harus memanfaatkan revolusi industri 4.0 untuk meningkatkan efisiensi produksi dan memperluas akses pasar internasional.

"Pernyataan Presiden Prabowo di APEC 2024 adalah langkah positif. Indonesia perlu melampaui retorika menuju implementasi nyata."

"Sebagai salah satu ekonomi terbesar di Asia-Pasifik, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjadi contoh dalam menciptakan sistem dunia baru yang lebih inklusif dan merata," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas