Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1000: Jerman Diam-diam Kirim 4.000 Drone ke Ukraina
Perang Rusia-Ukraina hari ke-1000: Jerman diam-diam menyetujui pengiriman 4.000 UAV Serang ke Ukraina, yang dijuluki mini-Taurus.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
Storm Shadow sebelumnya diberikan kepada Ukraina oleh Inggris dan Prancis untuk menyerang target di dalam perbatasan Ukraina yang diakui secara internasional.
Amerika Serikat (AS) dapat memveto penggunaannya karena AS menyediakan sistem pemandu.
Ukraina ingin dapat menyerang barak, pusat bahan bakar dan logistik, serta pangkalan udara yang lebih dalam di Rusia, seperti diberitakan The Guardian.
Prancis Puji Keputusan AS Izinkan Ukraina Pakai Senjata Jarak Jauh ke Rusia
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, memuji keputusan AS yang "sangat bagus" terkait pencabutan larangan penggunaan rudal jarak jauh ATAMCS untuk menargetkan wilayah Rusia.
"Itu bisa menjadi pengubah permainan. Semakin lama Ukraina bisa menyerang, semakin pendek pula perang itu... (Ukraina memiliki) hak penuh untuk menyerang target militer di wilayah Rusia. Itu bisa berdampak sangat positif pada situasi di medan perang," kata Menteri luar negeri Ukraina, Andriy Sybiga.
Jerman Puji AS, tapi Tetap Menolak Kirim Rudal Taurus ke Ukraina
Menteri luar negeri Jerman, Annalena Baerbock, menggambarkan keputusan Presiden AS Joe Biden sebagai keputusan penting dan esensial.
Di sisi lain, Jerman tetap pada keputusannya untuk tidak memasok rudal Taurus jarak jauh ke Ukraina, menurut keterangan seorang juru bicara pemerintah Jerman.
Keputusan Kanselir Jerman, Olaf Scholz, untuk menahan rudal Taurus yang paling kuat telah menjadi pokok pertikaian yang signifikan di pemerintah Jerman.
Kim Jong Un Temui Menteri Rusia di Korea Utara
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, bertemu dengan menteri sumber daya alam Rusia di Pyongyang pada Senin kemarin.
"Delegasi dari akademi militer Rusia juga tiba di ibu kota Korea Utara," kata surat kabar resmi Korea Utara, KCNA.
Sebelumnya AS, Korea Selatan, Ukraina, dan sekutu menuduh Korea Utara mengirim lebih dari 10.000 tentara untuk membantu Rusia memerangi Ukraina.
Sebagai imbalan atas pengiriman pasukan Korea Utara, Barat menganggap Rusia menawarkan dukungan teknologi yang dapat memajukan program senjata nuklir Korea Utara.
Kremlin Tolak Proposal Perdamaian Rusia-Ukraina yang Diajukan Turki
Kremlin menolak proposal perdamaian yang dilaporkan dari presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, yang akan diajukan pada pertemuan puncak G20 di Brasil, untuk membekukan permusuhan di posisi kedua belah pihak saat ini.
Rencana Erdoğan dilaporkan terdiri dari: membekukan garis depan sebagaimana adanya, Ukraina setuju untuk tidak bergabung dengan NATO setidaknya selama sepuluh tahun, memasok Ukraina dengan senjata untuk menyediakan pertahanannya dan menempatkan pasukan penjaga perdamaian internasional di zona penyangga demiliterisasi di Donbas.
Sebelumnya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak laporan bahwa Erdoğan menyarankan pembekuan situasi taktis saat ini sebagai suatu kondisi yang tidak dapat diterima oleh Federasi Rusia.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)