Pasukan Israel Maju, Pertempuran Darat Sengit di Lebanon Selatan Meletus
Pejuang Hizbullah dan pasukan Israel terlibat dalam baku tembak di kota Khiam, Lebanon selatan, berjarak hanya 6 kilometer dari perbatasan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Pejuang Hizbullah dan pasukan Israel terlibat dalam baku tembak di kota Khiam, Lebanon selatan.
Kantor Berita Nasional (NNA) melaporkan pemboman udara dan artileri yang hebat di Khiam, 6 kilometer dari perbatasan.
"Israel berusaha menguasai kota itu karena kota itu merupakan gerbang strategis untuk serangan darat cepat," papar NNA dalam laporannya, Minggu (24/11/2024).
"Pasukan Israel meledakkan rumah-rumah dan berusaha mengepung (Khiam) dari semua sisi dengan menggunakan perlindungan udara dan darat yang ekstensif," lanjut laporan tersebut.
Selama dua hari terakhir, Hizbullah mengatakan para pejuangnya menyerang tentara Israel sekitar 20 kali di dalam dan sekitar kota besar tersebut.
Tank-tank Israel telah beroperasi di sebelah timur Khiam selama lebih dari tiga minggu.
Khiam memiliki makna simbolis.
Tempat ini merupakan lokasi penjara terkenal yang dikelola oleh Tentara Lebanon Selatan, milisi proksi Israel, selama pendudukannya selama 22 tahun di Lebanon selatan.
Pasukan Israel menarik diri dari wilayah tersebut pada tahun 2000.
NNA mengatakan bahwa, di pantai selatan, wilayah al-Bayyaada dan Wadi Hamool tengah menyaksikan bentrokan kekerasan.
Dalam perkembangan lain, Hizbullah melaporkan bahwa pertempuran sengit terus berkecamuk dengan pasukan Israel di Lebanon selatan dekat kota Tirus.
Kelompok Lebanon mengatakan para pejuangnya secara langsung menyerang tank Merkava Israel dengan peluru kendali antitank di dekat sebuah sekolah di kota Al Jabin, menghancurkannya dan menimbulkan korban di kalangan awak.
Hizbullah juga mengatakan pihaknya meluncurkan satu skuadron pesawat nirawak serang menuju markas Komando Brigade Golani, di utara Acre, untuk kedua kalinya dan menyerang target dengan akurat.
Komandan CENTCOM dan Panglima Militer Israel Bahas Perang Lebanon
Baca juga: Pesawat Nirawak dari Lebanon Picu Ketegangan di Israel Utara
Kepala Komando Pusat AS Jenderal Michael Erik Kurilla membahas situasi di Lebanon dengan kepala tentara Israel Herzi Halevi.
Keduanya melakukan penilaian situasional dengan anggota Komando Utara, yang berfokus pada isu-isu keamanan dan strategis dengan penekanan pada Lebanon.
Dalam beberapa bulan terakhir, Kurilla telah mengunjungi Israel beberapa kali.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan sedikitnya 20 orang dipastikan tewas dan 66 orang terluka dalam serangan Israel di lingkungan Basta Al Fawqa.
"Pekerjaan pemindahan puing masih berlangsung," tambahnya.
Serangan menjelang fajar itu dilancarkan tanpa peringatan terlebih dahulu dari militer Israel, demikian laporan Kantor Berita Nasional Lebanon.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)