Pesawat Nirawak dari Lebanon Picu Ketegangan di Israel Utara
Pesawat tak berawak dari Lebanon picu sirene di Israel utara. Ketegangan meningkat!
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: timtribunsolo
TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel melaporkan adanya sejumlah pesawat tak berawak yang melintasi wilayah utara Israel dari Lebanon.
Pernyataan resmi dikeluarkan pada pukul 06:30 waktu setempat, menyatakan bahwa insiden ini masih berlangsung dan sirene serangan udara berbunyi di beberapa kota di wilayah barat dan Galilea.
"Pesawat nirawak tersebut terus membuat sirene serangan udara berbunyi di lebih banyak kota," ujar perwakilan militer Israel.
Tindakan Militer Israel
Sebagai respons, militer Israel mengeklaim telah mencegat lima proyektil yang diluncurkan dari Lebanon.
Beberapa proyektil lainnya jatuh di area terbuka, seperti yang dilaporkan oleh Al Jazeera.
Insiden ini terjadi tak lama setelah pesawat tak berawak dari Lebanon memicu sirene di Israel utara, menandakan meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut.
Serangan di Lebanon
Di sisi lain, dua paramedis dilaporkan tewas dalam serangan Israel di Ain Baal, Lebanon.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengungkapkan bahwa serangan tersebut dilakukan oleh pesawat nirawak Israel yang menghantam ambulans yang sedang dalam misi penyelamatan.
"Ketika ambulans kedua bergegas ke lokasi serangan, ambulans itu juga dikejar dan dihantam oleh pesawat nirawak Israel," jelas Kementerian Kesehatan Lebanon.
Dua paramedis yang tewas tersebut merupakan bagian dari upaya penyelamatan yang ditargetkan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa selama setahun terakhir, pasukan Israel telah menewaskan 226 petugas kesehatan dan melukai 199 lainnya di Lebanon, dengan hampir dua pertiga dari korban tersebut tercatat setelah ketegangan antara Hizbullah dan Israel meningkat pada bulan September.
Situasi di Gaza
Sementara itu, di Gaza, pasukan Israel terus melancarkan serangan.
Beberapa laporan menyebutkan bahwa sedikitnya enam orang tewas di kamp pengungsi Nuseirat, Bureij, dan Maghazi.
Ratusan warga Palestina juga dilaporkan meninggalkan Shujayea, Kota Gaza, akibat perintah pengungsian baru yang dikeluarkan oleh militer Israel.
Dengan situasi yang semakin tegang, serangan terhadap fasilitas medis juga dilaporkan terjadi, termasuk serangan yang melukai Dr.
Hussam Abu Safia, Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan.
Ketegangan yang meningkat ini menunjukkan dampak serius dari konflik yang berkepanjangan antara Israel dan Lebanon, serta dampaknya terhadap petugas kesehatan dan masyarakat sipil di kedua belah pihak.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).