Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Media Israel: Klaim Kemenangan Netanyahu Atas Hizbullah Terjadi Saat Utara Benar-benar Lumpuh

Pernyataan Netanyahu yang mengklaim kemenangan Israel atas Hizbullah terjadi saat pemukiman Utara benar-benar lumpuh oleh roket Lebanon

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Media Israel: Klaim Kemenangan Netanyahu Atas Hizbullah Terjadi Saat Utara Benar-benar Lumpuh
X/Menchosint
Daerah Galilea Atas di Israel terbakar setelah Hizbullah melancarkan serangan pada hari Sabtu, (10/8/2024). 

"Untuk mendukung keteguhan rakyat Palestina di Jalur Gaza, untuk mendukung perlawanan mereka yang berani dan terhormat, dan untuk membela Lebanon dan rakyatnya," kata Hizbullah dalam pernyataannya, Minggu.

"Sebagai tanggapan atas penargetan ibu kota, Beirut, dan pembantaian yang dilakukan oleh musuh Israel terhadap warga sipil, dalam serangkaian operasi Khaybar dan dengan seruan 'Siap melayani Anda, wahai Nasrallah', mujahidin Perlawanan Islam (Hizbullah) melakukan operasi gabungan, pada pukul 06.30 hari ini, Minggu," lanjutnya.

Hizbullah mengatakan serangan itu menargetkan sasaran militer di kota Tel Aviv, dengan rudal tertentu, segerombolan drone penyerang, dan operasi mencapai tujuannya.

Baca juga: Jebakan Hizbullah Berhasil, 6 Tank Merkava Israel Hancur, IDF Pilih Mundur dari Al-Bayyada

"Mujahidin Perlawanan Islam menargetkan pangkalan Glilot (markas Besar Militer Unit Intelijen 8200), 110 km dari perbatasan Lebanon-Palestina, di pinggiran kota Tel Aviv pada pukul 13.00 hari ini, Minggu," tambahnya.

Dalam konteks pembicaraan tentang persamaan Beirut versus Tel Aviv, perlu dicatat bahwa Sekretaris Jenderal Hizbullah yang baru, Naim Qassem, dalam pidatonya Rabu lalu mengancam Israel bahwa Hizbullah akan menanggapi serangan Israel di Beirut.

Israel masih melanjutkan serangannya di berbagai kota di Lebanon, termasuk Beirut. 

Pada Sabtu (23/11/2024), tentara Israel menargetkan sebuah bangunan di daerah Basta al-Fawqa di pusat Beirut, yang membunuh 29 orang dan melukai enam lainnya.

Berita Rekomendasi

Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah mendukung perlawanan Palestina, Hamas, dan terlibat pertempuran dengan Israel di perbatasan Lebanon selatan dan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki.

Hizbullah bersumpah akan berhenti menyerang Israel jika Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Selain di Jalur Gaza, Israel memperluas serangannya ke Lebanon selatan sejak Senin (23/9/2024) dengan dalih menargetkan Hizbullah.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza.

Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 44.211 jiwa dan 104.567 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (24/11/2024) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Al Mayadeen.

Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada tahun 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.

 

(oln/khbrn/*)

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas