Pemuka Agama Yahudi sekaligus Eks Tentara Zionis Tewas di UEA, Sempat Hilang Diduga Dibunuh
Rabbi Tzvi Kogan, pemuka agama Yahudi dan juga eks Tentara Zionis ditemukan tewas di Uni Emirat Arab (UEA), diduga jadi korban pembunuhan.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pemuka agama Yahudi dan juga eks tentara zionis, Rabbi Tzvi Kogan, ditemukan tewas di Uni Emirat Arab (UEA).
Pihak berwenang UEA telah menemukan mayat Rabbi Tzvi Kogan pada Minggu (24/11/2024).
Menurut laporan media Israel, Rabbi Tzvi Kogan sebelumnya sempat dinyatakan hilang, Kamis (21/11/2024).
Otoritas Penyiaran Israel (KAN) juga telah melaporkan soal tewasnya Rabbi Kogan.
Diketahui, Kogan merupakan mantan anggota perusahaan Charedi Brigade Givati Israel dan utusan untuk bab Chabad di Abu Dhabi.
Chabad adalah kelompok agama Yahudi ultra-ortodoks ekstremis yang dikenal karena hubungan kuatnya dengan tentara Israel.
Para pejabat Israel pun menduga Rabbi Kogan dibunuh, dikutip dari Palestine Chronicle.
Mereka mengutuk pembunuhan itu dan mengklaim itu adalah tindakan antisemit teror yang tercela dan bersumpah untuk membawa para pelaku ke pengadilan.
Dewan Keamanan Nasional Israel menegaskan UEA memiliki waspada peringatan perjalanan Level 3.
Mereka mendesak warga Israel untuk menghindari perjalanan yang tidak penting ke negara Teluk tersebut karena ancaman terhadap Israel di wilayah tersebut.
Termasuk mereka menyarankan kewaspadaan tingkat tinggi untuk warga Israel yang melakukan perjalanan bisnis, berkumpul, dan mengunjungi tempat hiburan.
Baca juga: Rilis Gambar Beirut Vs Tel Aviv, Hizbullah Ancam akan Hancurkan Israel
"Merekomendasikan peningkatan kehati-hatian dan menahan diri dari menampilkan simbol-simbol Israel," bunyi seruan tersebut.
Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan mobil Kogan ditemukan ditinggalkan di Emirat Al Ain, sekitar 150 kilometer dari Abu Dhabi.
Para pejabat Israel menduga keterlibatan warga negara Uzbek yang diduga direkrut oleh Iran, yang kemudian melarikan diri ke Turki.
Asher Ben Artzi, mantan kepala Interpol Israel, mengatakan kepada Telegraph, intelijen Iran sangat aktif di sana dan menginvestasikan upaya besar dalam menemukan warga Israel yang akan menjadi target serangan.
"Mereka tidak selalu bertindak sendiri, berkali-kali mereka menggunakan agen dan sumber yang mereka rekrut," tambahnya.
Sejak UEA menormalkan hubungan dengan Israel sebagai bagian dari Perjanjian Abraham yang ditengahi AS pada tahun 2020, Kogan telah menjabat sebagai perwakilan negara Chabad, sebuah organisasi Zionis yang didedikasikan untuk memperluas kehidupan Yahudi di UEA.
Meskipun ada kecaman luas atas genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza, UEA belum memutuskan hubungan diplomatiknya dengan negara pendudukan.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)