Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Situasi Memburuk, Warga Gaza Terkepung Banjir di Tengah Perang

Banjir melanda Jalur Gaza akibat hujan deras, memperparah situasi warga Palestina yang mengungsi akibat serangan yang berlangsung selama 13 bulan.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Situasi Memburuk, Warga Gaza Terkepung Banjir di Tengah Perang
AFP/BASHAR TALEB
Warga Palestina yang mengungsi menggunakan jalan kering di kamp yang terendam banjir, menyusul hujan lebat di utara Deir el-Balah di Jalur Gaza tengah pada 24 November 2024, di tengah perang Israel dan militan Hamas. - Banjir melanda Jalur Gaza akibat hujan deras, memperparah situasi warga Palestina yang mengungsi akibat serangan selama 13 bulan ini. 

Tim penilaian lapangan pemerintah melaporkan bahwa 81 persen dari 135.000 tenda pengungsi tidak dapat digunakan lagi.

"Dari 135.000 tenda, 110.000 tenda sudah benar-benar usang dan sangat perlu diganti," kata mereka.

Banyak lokasi tenda terletak dekat pantai dan tidak dirancang untuk menghadapi kondisi cuaca buruk.

"Gelombang pasang telah merusak banyak tenda, membuat warga kehilangan harapan dan tidak memiliki pakaian kering untuk melindungi diri," kata Hani Mahmoud, reporter Al Jazeera yang melaporkan dari Deir el-Balah.

Situasi ini menambah kekhawatiran bagi Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), yang memperingatkan bahwa setengah juta orang berada dalam risiko di seluruh wilayah yang dilanda banjir.

Pada saat yang sama, serangan Israel di Gaza meningkat.

Petugas medis melaporkan bahwa serangan udara di Rafah menewaskan sedikitnya empat orang, sementara serangan tank di Beit Hanoon, Beit Lahiya, dan Jabalia juga mengakibatkan banyak korban.

Berita Rekomendasi

Di Jabalia, dua serangan udara menewaskan tujuh orang Palestina.

Warga Gaza juga melaporkan bahwa pesawat Israel menjatuhkan selebaran di Beit Lahiya yang memperingatkan penduduk untuk meninggalkan kota utara ke selatan, dengan ancaman serangan lebih lanjut.

Dalam konteks ini, banyak yang beranggapan bahwa Israel berusaha mengosongkan wilayah tersebut untuk menciptakan zona penyangga.

Perang yang berkepanjangan ini, telah merenggut nyawa setidaknya 44.235 warga Palestina dan melukai lebih dari 104.638 orang sejak 7 Oktober 2023.

Di sisi Israel, sekitar 1.139 orang tewas, dengan lebih dari 200 lainnya ditawan selama serangan yang dipimpin Hamas.

Butuh Dukungan Internasional

Kondisi yang dihadapi oleh warga Palestina di Gaza saat ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan internasional.

Dengan ancaman cuaca buruk dan konflik yang terus berlanjut, bantuan dan perhatian global sangat dibutuhkan untuk mengurangi penderitaan mereka yang terjebak dalam situasi yang semakin sulit ini.

Banjir bukan hanya menjadi tantangan alam, tetapi juga mencerminkan betapa kompleksnya krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas