Kisah Dua Tragedi: Serangan Mumbai 1961 dan Perang Hamas-Israel 2023
Kedua insiden tersebut melibatkan serangan berskala besar dan terkoordinasi yang menargetkan warga sipil dan infrastruktur.
Editor: Wahyu Aji
Serangan 7/10 menghidupkan kembali konflik yang sudah bergejolak di Timur Tengah, dengan dampak signifikan terhadap geopolitik regional dan global.
Tanggapan masyarakat internasional terhadap kedua peristiwa tersebut juga berbeda-beda, dipengaruhi oleh perbedaan lanskap politik.
Perlunya Kesiapsiagaan Kedua insiden ini menggarisbawahi pentingnya sistem intelijen yang kuat dan respons yang cepat.
Setelah peristiwa 26/11, India mereformasi aparat kontraterorismenya, membentuk Badan Investigasi Nasional (NIA) dan meningkatkan keamanan pesisir.
Israel, meskipun memiliki sistem pertahanan yang canggih, tidak siap pada peristiwa 7/10, sehingga mendorong evaluasi ulang protokol perbatasan dan intelijennya.
Ketahanan terhadap Ancaman Terorisme
Konteks Geopolitik Serangan 26/11 mengungkap kerentanan dalam kontraterorisme perkotaan dan menyoroti ketegangan lintas batas antara India dan Pakistan.
Serangan 7/10 menghidupkan kembali konflik yang sudah bergejolak di Timur Tengah, dengan dampak signifikan terhadap geopolitik regional dan global.
Tanggapan masyarakat internasional terhadap kedua peristiwa tersebut juga berbeda-beda, dipengaruhi oleh perbedaan lanskap politik.
Tantangan Perang Perkotaan dan Sipil Serangan-serangan ini menyoroti sifat terorisme yang terus berkembang, dengan semakin banyaknya pusat kota dan penduduk sipil yang menjadi sasarannya.
Kebutuhan akan pengawasan yang canggih, infrastruktur yang tangguh, dan kesadaran masyarakat menjadi hal yang sangat penting.
Kerja Sama Internasional Sifat global terorisme memerlukan tanggapan yang terkoordinasi.
Serangan 26/11 mendorong kolaborasi internasional untuk memerangi pendanaan teror dan militansi lintas batas.
Serangan 7/10 telah membawa fokus baru pada kompleksitas konflik Israel-Palestina dan perjuangan yang lebih luas melawan ekstremisme.
Serangan 26/11 dan 7/10 merupakan pengingat akan dampak buruk terorisme terhadap warga sipil, negara, dan tatanan global. Meskipun berbeda dalam konteksnya, benang merahnya—kebrutalan terkoordinasi, penargetan simbolis, dan kehancuran psikologis—menyoroti tantangan universal dalam memerangi ancaman-ancaman tersebut.
Baca juga: Pakistan: Demo Pro-Khan Picu Kekhawatiran Akan Kudeta Militer
Tragedi-tragedi ini memaksa pemerintah, institusi, dan komunitas di seluruh dunia untuk tetap waspada, memperkuat pertahanan, dan memupuk ketahanan terhadap ancaman terorisme yang terus berlanjut. (*)