AS Setujui Penjualan Alutsista Senilai Rp 6,9 Triliun kepada Taiwan, China pun Meradang
Pentagon menyatakan bahwa penjualan tersebut mencakup suku cadang dan dukungan untuk pesawat tempur F-16 senilai $320 juta atau sekitar Rp 5 Triliun.
Penulis: Bobby W
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah menyetujui penjualan berbagai jenis peralatan senjata kepada Taiwan pada hari Jumat (29/11/2024).
Tak tanggung-tanggung, nominal dari penjualan senjata ke Taiwan tersebut diketahui mencapai angka $385 juta atau sekitar Rp 6,9 Triliun.
Pentagon menyatakan bahwa penjualan tersebut mencakup suku cadang dan dukungan untuk pesawat tempur F-16 senilai $320 juta atau sekitar Rp 5 Triliun.
Selain peralatan pendukung pesawat F-16, penjualan tersebut juga termasuk perangkat radar Active Electronically Scanned Array, serta perlengkapan perang terkait lainnya.
Menanggapi transaksi tersebut, Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan bahwa pihaknya mengharapkan pengiriman barang dari penjualan tersebut "mulai berlaku" dalam waktu satu bulan ke depan.
Melalui pembelian perlengkapan perang tersebut, Kemenhan Taiwan menilai armada F-16 yang dimiliki negaranya saat ini menjadi semakin siap untuk menanggapi sejumlah ancaman di regional mereka serta "membangun kekuatan pertahanan yang kredibel."
"Taiwan dan Amerika Serikat akan terus memperkuat kemitraan keamanan mereka dan bekerja sama untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan serta kawasan Indo-Pasifik," ungkap kementerian yang dipimpin oleh Wellington Koo tersebut.
Sebelumnya pada bulan Oktober lalu, Amerika Serikat juga mengumumkan paket penjualan senjata kepada Taiwan, yang meliputi pengiriman sistem rudal pertahanan udara canggih untuk pertama kalinya.
Pernyataan terkait penyaluran alutsista tersebut dibagikan sehari sebelum Presiden Taiwan Lai, Ching-te memulai perjalanan sensitifnya di beberapa negara di kawasan Pasifik.
Lai dijadwalkan berangkat ke Hawaii pada hari Sabtu ini (30/11/2024) sebelum melanjutkan perjalanan ke Kepulauan Marshall, Tuvalu, dan Palau, tiga dari 12 negara yang masih memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taipei.
Selain itu, Lei juga dijadwalkan mengunjungi Hawaii dan Guam yang merupakan lokasi pangkalan militer utama Amerika Serikat.
Baca juga: China Geram, Kerahkan Jet Tempur Kuntit Pesawat Pengintai P-8A Poseidon AS di Selat Taiwan
Memantik Tensi China
Kerjasama militer antara Amerika Serikat dan Taiwan ini pun meningkatkan tensi bagi negara China.
Menanggapi kabar penjualan peralatan perang tersebut, pada hari Jumat, Tiongkok mendesak Amerika Serikat untuk berhati-hati dalam hubungan mereka dengan Taiwan.
Tiongkok juga telah meningkatkan tekanan militer terhadap Taiwan, termasuk dua kali latihan perang tahun ini.