Media AS: Hamas Melunak, Kendurkan Syarat Gencatan Senjata, Israel Tetap Ada di Perbatasan Mesir
Hamas kemungkinan menyetujui syarat yang diajukan Israel bahwa Pasukan Israel (IDF) harus tetap berada di Koridor Philadelphia
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Media AS: Hamas Melunak, Kendurkan Syarat Gencatan Senjata, Israel Tetap Ada di Perbatasan Mesir
TRIBUNNEWS.COM - Media Amerika Serikat (AS), The New York Times melaporkan gerakan pembebasan Palestina, Hamas menunjukkan peningkatan fleksibilitas dalam negosiasi gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran sandera dan tahanan di Jalur Gaza.
Media AS itu bahkan menyebut kalau Hamas kemungkinan menyetujui syarat yang diajukan Israel bahwa Pasukan Israel (IDF) harus tetap berada di Koridor Philadelphia di perbatasan dengan Mesir.
Baca juga: Pasukan Israel Mundur Sepenuhnya dari Jenin, Al Qassam Nyatakan Para Ksatrianya Syahid
Mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, Kamis (27/11/2024), The New York Times melaporkan kalau kelompok pembebasan Palestina itu potensial menurunkan syarat wajibnya yang meminta seluruh IDF angkat kaki dari Gaza, termasuk di Koridor Philadelphia dan Netzarim.
"Hamas kemungkinan akan melunak dan menerima (syarat) kesepakatan gencatan senjata yang dapat didukung oleh Israel," tulis media tersebut dilansir Times of Israel, dikutip Sabtu (30/11/2024).
Menurut outlet itu, bahkan sebelum gencatan senjata dicapai antara Hizbullah dan Israel minggu ini, baik pejabat Palestina dan AS mengatakan kalau Hamas terindikasi siap untuk tidak lagi mengikuti strategi Yahya Sinwar, pemimpin gerakan tersebut yang dibunuh Israel.
Media tersebut juga menyatakan kalau Hamas kini cenderung menginginkan gencatan senjata ketimbang terus berperang.
Adapun Perwakilan Hamas tiba di Kairo, Mesir, pada Sabtu 30 November 2024, untuk melakukan pembicaraan mengenai kemungkinan gencatan senjata di Gaza.
Kabar ini disampaikan oleh seorang pejabat dari kelompok militan Palestina tersebut kepada AFP pada tanggal 29 November 2024.
“Delegasi Hamas akan pergi ke Kairo untuk beberapa pertemuan dengan pejabat Mesir guna membahas gagasan gencatan senjata dan kesepakatan tahanan di Jalur Gaza,” kata pejabat tersebut, yang tidak mau disebutkan namanya.
Selain itu, Amerika Serikat juga mengumumkan upaya diplomatik baru dengan Qatar, Turki, dan Mesir untuk mencapai gencatan senjata di Gaza serta pembebasan sandera.
Sebelumnya, AS, Qatar, dan Mesir telah melakukan beberapa usaha untuk mencapai gencatan senjata, namun semua usaha tersebut selalu berakhir dengan kegagalan.
Tak Merasa Dikhianati Hizbullah
Sebelumnya, Hamas sudah menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dalam segala upaya demi gencatan senjata di Gaza.
Kemauan Hamas untuk gencatan senjata dalam perangnya melawan agresi Israel di Gaza ini dinyatakan beberapa jam setelah perjanjian gencatan senjata di Lebanon mulai berlaku.
Baca juga: AS: Hamas Ditinggal Hizbullah, Brigade Hizbullah Irak: Eits, Masih Ada Kami, Lanjut Serang Israel