Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aleppo Diserang Pemberontak, Rusia dan Iran Maju Berikan Dukungan untuk Suriah

Ketegangan meningkat di Suriah, Rusia dan Iran menunjukkan dukungan untuk Presiden Suriah Bashar al-Assad yang menghadapi kelompok pemberontak.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: timtribunsolo
zoom-in Aleppo Diserang Pemberontak, Rusia dan Iran Maju Berikan Dukungan untuk Suriah
X/Ayatollah Ali Khamenei/@khamenei_ir
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) berjabat tangan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei (tengah), yang ditemani Presiden Iran Ebrahim Raisi pada 20 Juli 2022. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Irak, Muhammad Shiaa al-Sudani, menyatakan dukungannya untuk Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam menghadapi serangan kelompok pemberontak.

Serangan ini dilakukan oleh kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan faksi bersenjata yang didukung Turki, yang mulai menyerbu kota Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah, serta daerah pedesaan utara Hama sejak Rabu, 27 November 2024.

Rincian Serangan

Kelompok pemberontak melancarkan serangan darat ke kota Aleppo dan berhasil memasuki kota tersebut setelah meledakkan dua bom mobil pada Jumat, 29 November 2024.

Al-Sudani menegaskan bahwa pemerintah Irak akan memberikan bantuan yang diperlukan oleh pemerintah Suriah.

"Keamanan Suriah dan Irak adalah satu keamanan," kata Al-Sudani kepada Bashar al-Assad melalui telepon pada Sabtu, 30 November 2024.

Komitmen Irak

Irak berkomitmen untuk memberikan semua dukungan yang diperlukan kepada Suriah dalam menghadapi terorisme.

"Kami berkomitmen terhadap stabilitas, kedaulatan, dan integritas wilayah Suriah," lanjutnya, seperti dilaporkan oleh Al Arabiya.

Dukungan dari Rusia dan Iran

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Rusia, sebagai sekutu rezim Assad, telah berjanji untuk mengirimkan bantuan militer tambahan dalam waktu 72 jam ke depan.

Hal ini dilakukan untuk membantu pemerintah Suriah menanggapi serangan cepat yang dilancarkan oleh pasukan pemberontak, menurut laporan Reuters yang mengutip dua sumber militer.

Baca juga: Serangan Rusia-Suriah Diyakini Bunuh Bos Militan HTS, Kepalanya Dihargai 9,8 Juta Dolar

Iran juga menunjukkan dukungannya, dengan Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Aragchi, dijadwalkan mengunjungi Damaskus pada hari Minggu, 1 Desember 2024, untuk membahas serangan tersebut.

Dalam pernyataannya, Aragchi menyebutkan bahwa serangan ini merupakan bagian dari rencana Israel dan AS untuk mengganggu stabilitas kawasan.

Rusia mengutuk operasi HTS di Aleppo sebagai pelanggaran kedaulatan Suriah dan menegaskan dukungannya kepada pemerintah Suriah untuk memulihkan ketertiban di wilayah tersebut.

Konteks Perang Saudara di Suriah

Perang saudara di Suriah telah berlangsung hampir satu dekade sejak pemberontakan antipemerintah dimulai pada tahun 2011.

Saat ini, terdapat tiga zona pengaruh di Suriah, masing-masing dikuasai oleh berbagai pihak, termasuk AS, Turki, dan Rusia.

Zona pertama, yang mencakup 65 persen wilayah, berada di bawah kendali pemerintah Suriah yang didukung Rusia dan Iran.

Zona kedua, sebesar 25 persen, dikuasai oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung oleh koalisi internasional yang dipimpin AS, sementara zona ketiga berada di Suriah utara dan barat laut yang dikuasai oleh pemberontak HTS dan faksi-faksi yang bersekutu dengan Turki.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas