Ben-Gvir Sebut Upaya Kudeta di Tengah Penyelidikan terhadap Pejabat Senior Penjara
Perpecahan yang semakin dalam antara kebijakan ekstremis Menteri Kepolisian Itamar Ben-Gvir dan cabang otoritas Israel lainnya
Editor: Muhammad Barir
Ben-Gvir Sebut Upaya Kudeta di Tengah Penyelidikan terhadap Pejabat Senior Penjara
TRIBUNNEWS.COM- Perpecahan yang semakin dalam antara kebijakan ekstremis Menteri Kepolisian Itamar Ben-Gvir dan cabang otoritas Israel lainnya telah menimbulkan kekhawatiran bahwa perpecahan seperti itu dapat menyebabkan perang internal.
Departemen Investigasi Kepolisian Dalam Negeri Israel mengumumkan pada hari Senin bahwa seorang perwira senior dari Lembaga Pemasyarakatan telah ditahan untuk diinterogasi atas tuduhan menghalangi penyelidikan dan pelanggaran kepercayaan.
Selain itu, dua perwira polisi juga ditahan terkait dengan kasus tersebut.
Menteri Kepolisian berhaluan kanan jauh Itamar Ben-Gvir , yang kementeriannya mengawasi kepolisian dan layanan penjara, menuduh pejabat Kementerian Kehakiman mengatur “kudeta” dan menggunakan taktik intimidasi terhadap petugas untuk menghalangi pelaksanaan kebijakannya.
Media Israel menekankan bahwa perintah pembungkaman membatasi penerbitan banyak rincian tentang kasus tersebut, termasuk identitas mereka yang terlibat.
Pejabat senior penjara dan salah satu petugas polisi keduanya terkait erat dengan Ben-Gvir, menurut laporan.
Baca juga: Ukraina Meretas Drone Shahed, Arahkan Drone dari Rusia ke Rusia & Belarusia, Sistem Navigasi Kacau
Pejabat senior penjara tersebut dicurigai melakukan penghalangan investigasi dan pelanggaran kepercayaan, menurut pernyataan dari Departemen Investigasi Kepolisian Internal (DIPI), yang mencatat bahwa pemeriksaan tersebut dilakukan setelah operasi penyamaran.
Seorang sumber yang mengetahui insiden tersebut mengungkapkan kepada media bahwa ketika petugas DIPI mendekati kendaraan pejabat senior tersebut di luar rumahnya pada pagi hari, tim keamanannya awalnya percaya itu adalah upaya pembunuhan dan mengeluarkan senjata mereka.
Salah satu perwira polisi, seorang komandan senior, diduga melakukan pelanggaran integritas, pelanggaran perilaku, pelanggaran kepercayaan, dan penyalahgunaan wewenang. Perwira lainnya, seorang pengawas, menghadapi tuduhan penyuapan.