Korea Utara & Rusia Berlakukan Perjanjian Pertahanan, Segera Saling Bantu Militer Jika Diserang
Perjanjian pertahanan yang ditandatangani antara Korea Utara dan Rusia pada bulan Juni 2024 lalu mulai berlaku pada hari Rabu,
Editor: Muhammad Barir
Korea Utara & Rusia Mulai Berlakukan Perjanjian Pertahanan, Ditandatangani Juni Mulai Berlaku Rabu
TRIBUNNEWS.COM- Perjanjian pertahanan yang ditandatangani antara Korea Utara dan Rusia pada bulan Juni 2024 lalu mulai berlaku pada hari Rabu (4/12/2024), menurut kantor berita resmi Korea Utara.
Perjanjian tersebut mulai berlaku pada hari Rabu setelah pertukaran dokumen ratifikasi di Moskow antara kedua negara setelah perjanjian tersebut ditandatangani oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin, menurut badan tersebut.
Perjanjian tersebut mengkonsolidasikan pemulihan hubungan antara Moskow dan Pyongyang dengan latar belakang perang yang dilancarkan Rusia di Ukraina.
Baca juga: Beda dengan Korut yang Benci Israel Setengah Mati, Mengapa Korea Selatan Tolak Akui Palestina?
Perjanjian pertahanan Korea Utara dan Rusia mulai berlaku
Pakta pertahanan penting antara Korea Utara dan Rusia, yang ditandatangani oleh para pemimpinnya pada bulan Juni, telah berlaku setelah kedua pihak bertukar dokumen ratifikasi, kantor berita resmi Korea Utara KCNA mengatakan pada hari Kamis.
Formalisasi perjanjian itu terjadi ketika Amerika Serikat dan Korea Selatan menuduh Korea Utara yang bersenjata nuklir mengirim lebih dari 10.000 tentara untuk membantu Rusia memerangi Ukraina.
Para ahli mengatakan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sangat ingin memperoleh teknologi canggih dari Moskow dan pengalaman tempur bagi pasukannya sebagai imbalannya.
Kim dan Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani kesepakatan kemitraan strategis selama kunjungan kepala Kremlin ke Pyongyang.
Perjanjian ini mewajibkan kedua negara untuk memberikan bantuan militer "tanpa penundaan" jika terjadi serangan terhadap negara lain, dan bersama-sama menentang sanksi Barat.
Perjanjian tersebut mulai berlaku pada hari Rabu, ketika dokumen ratifikasi dipertukarkan di Moskow oleh wakil menteri luar negeri kedua negara, Kim Jong Gyu dan Andrei Rudenko, KCNA melaporkan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.