Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Irak Pertimbangkan Gabung Perang Suriah, Ribuan Pejuang Disiagakan di Perbatasan

Pemerintah Irak tengah mempertimbangkan bergabung dalam pertempuran Suriah melawan pasukan pemberontak. Kini ribuan pejuang disiagakan.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Irak Pertimbangkan Gabung Perang Suriah, Ribuan Pejuang Disiagakan di Perbatasan
AFP
Anggota Pasukan Mobilisasi Populer Irak (PMF) dan Perlawanan Islam di Irak berpartisipasi dalam prosesi pemakaman para pejuang yang tewas dalam serangan udara AS, di Baghdad, Irak, pada 25 Januari 2024. - Irak tengah mempertimbangkan untuk gabung dalam perang di Suriah melawan pemberontak. 

TRIBUNNEWS.COM - Partai penguasa Muslim Syiah di Irak dan kelompok bersenjata tengah mempertimbangkan untuk gabung dalam perang di Suriah melawan pemberontak.

Irak berpendapat bahwa pasukan pemberontak Suriah yang beraliran Islam Sunni merupakan ancaman serius bagi negaranya.

Baghdad memiliki sejarah kelam dengan para pejuang Sunni yang berbasis di Suriah, ribuan di antaranya menyeberang ke Irak setelah invasi AS tahun 2003.

Dikutip dari Middle East Montior, para pemberontak Suriah dipimpin oleh Hayat Tahrir Al-Sham (HTS), telah mengingkari Al Qaeda dan Daesh, dan mengatakan mereka tidak memiliki ambisi di Irak.

Namun faksi penguasa di Irak kurang mempercayai pernyataan tersebut.

Irak telah mengumpulkan ribuan pejuang dari militer di perbatasannya dengan Suriah, serta Pasukan Mobilisasi Populer (PMF), sebuah badan keamanan yang berisi banyak kelompok bersenjata yang berpihak pada Iran yang sebelumnya bertempur di Suriah.

Perintah tersebut, sejauh ini, adalah untuk mempertahankan sisi barat Irak, bukan untuk campur tangan guna membantu Presiden Suriah, Bashar Al-Assad.

Berita Rekomendasi

Namun perhitungannya dapat berubah, termasuk jika pemberontak merebut kota besar Suriah, Homs, jika Assad jatuh, atau jika kaum Syiah dianiaya, kata salah seorang sumber.

Juru bicara pemerintah Irak, Bassem Al-Awadi, mengatakan Irak tidak mencari intervensi militer di Suriah.

Akan tetapi menggambarkan pembagian Suriah sebagai “garis merah” bagi Irak, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Ratusan pejuang Irak dilaporkan telah menyeberang ke Suriah untuk membantu memperkuat pasukan Assad, bergabung dengan pejuang Hizbullah Irak dan Lebanon yang sudah ada di negara itu.

Baca juga: Hizbullah Kirim 3.000 Pasukan ke Homs-Damaskus, Amankan Jalur Penting dari Oposisi Suriah

Pemerintahan negara tersebut, yang dipimpin oleh Perdana Menteri moderat, Mohammed Shia Al-Sudani, telah berusaha mati-matian untuk menghindari terseret ke dalam konflik regional yang meningkat akibat perang Gaza.

Mereka mencoba untuk fokus pada pembangunan kembali setelah perang selama beberapa dekade.

"Sikap pemerintah Irak sejak awal adalah bahwa Irak bukanlah pihak dalam krisis ini," kata Falih Al-Fayadh, pemimpin PMF.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas